SELAMAT DATANG KE AL-BILALI BLOGSPOT

MOGA IANYA BERMANAFAAT UNTUK DUNIA DAN AKHIRAT

Pages

RSS

Monday, December 29, 2008

HIJRAH JIWA

Hijrah disambut setiap tahun ada secara besar-besaran dan ada yang mengadakan ceramah sahaja untuk mengambil iktibar dari peristiwa besar ini. Sebenar sekiranya peristiwa hijrah tidak berlaku maka Islam tidak akan tersebar ke pelusok bumi. Ianya merupakan satu platform yang digunakan oleh Rasulullah selepas diarahkan oleh Allah SWT untuk mengembangkan dakwah Islam dan untuk membuktikan kepada dunia bahawa Islam adalah yang terbaik.

Hijrah melahirkan golongan yang yakin dengan pertolongan Allah seperti Saidina Ali , Saidina Abu Bakar , Saidina Umar al-Khattab dan Asma' binti Abu Bakar. Sebagai contoh Saidina Ali sebagai seorang remaja atas dasar keyakinan dan keimanan yang tinggi sanggup menggantikan tempat tidur Rasulullah walaupun tahu mungkin akan menjadi korban perancangan golongan kafir musyrikin untuk membunuh Rasulullah SAW. Inilah jiwa remaja yang dididik oleh Rasullullah iaitu jiwa yang berani pada jalan yang benar .

Dalam masyarakat kita dewasa ini , remaja-remaja kita juga ada jiwa yang berani tetapi berani bukan pada tempatnya. Berani menjadi superman di atas motorsikal, berani melakukan maksiat dan berani melanggar perintah ibubapa. Sifat berani yang diletakkan pada tempat yang salah boleh menyebabkan kerosakan bukan sahaja kepada peribadi remaja itu sendiri bahkan kepada masyarakat secara keseluruhannya.

BERHIJRAHLAH DARI TIDAK BAIK KEPADA BAIK , DARI BAIK KEPADA YANG LEBIH BAIK.

Thursday, December 18, 2008

Hukum Mengucapkan Selamat Hari Natal

Diambil dari Blog Dewan Ulama PAS Pahang

Assalamu’alaikum Ustadz Saya ingin bertanya bagaimana hukumnya dalam Islam mengucapkan selamat natal. Apakah haram hukumnya? Bagaimana bila alasannya ingin menjaga hubungan baik dgn teman-teman ataupun relasi? Terima kasih untuk jawabannya.

Pertanyaan kedua, bagaimana hukumnya seorang pegawai supermarket yang diminta atasan untuk mengenakan topi sinterklaus dalam rangka memeriahkan natal.


Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb

Perbedaan Pendapat tentang Mengucapkan Selamat Natal

Diantara tema yang mengandung perdebatan setiap tahunnya adalah ucapan selamat Hari Natal.

Para ulama kontemporer berbeda pendapat didalam penentuan hukum fiqihnya antara yang mendukung ucapan selamat dengan yang menentangnya. Kedua kelompok ini bersandar kepada sejumlah dalil.

Meskipun pengucapan selamat hari natal ini sebagiannya masuk didalam wilayah aqidah namun ia memiliki hukum fiqih yang bersandar kepada pemahaman yang mendalam, penelaahan yang rinci terhadap berbagai nash-nash syar’i.

Ada dua pendapat didalam permasalahan ini :

1. Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan para pengikutnya seperti Syeikh Ibn Baaz, Syeikh Ibnu Utsaimin—semoga Allah merahmati mereka—serta yang lainnya seperti Syeikh Ibrahim bin Muhammad al Huqoil berpendapat bahwa mengucapkan selamat Hari Natal hukumnya adalah haram karena perayaan ini adalah bagian dari syiar-syiar agama mereka. Allah tidak meredhoi adanya kekufuran terhadap hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya didalam pengucapan selamat kepada mereka adalah tasyabbuh (menyerupai) dengan mereka dan ini diharamkan.

Diantara bentuk-bentuk tasyabbuh :
1. Ikut serta didalam hari raya tersebut.
2. Mentransfer perayaan-perayaan mereka ke neger-negeri islam.

Mereka juga berpendapat wajib menjauhi berbagai perayaan orang-orang kafir, menjauhi dari sikap menyerupai perbuatan-perbuatan mereka, menjauhi berbagai sarana yang digunakan untuk menghadiri perayaan tersebut, tidak menolong seorang muslim didalam menyerupai perayaan hari raya mereka, tidak mengucapkan selamat atas hari raya mereka serta menjauhi penggunaan berbagai nama dan istilah khusus didalam ibadah mereka.

2. Jumhur ulama kontemporer membolehkan mengucapkan selamat Hari Natal.
Di antaranya Syeikh Yusuf al Qaradhawi yang berpendapat bahwa perubahan kondisi global lah yang menjadikanku berbeda dengan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam mengharamkan pengucapan selamat hari-hari Agama orang-orang Nasrani atau yang lainnya. Aku (Yusuf al Qaradhawi) membolehkan pengucapan itu apabila mereka (orang-orang Nasrani atau non muslim lainnya) adalah orang-orang yang cinta damai terhadap kaum muslimin, terlebih lagi apabila ada hubungan khsusus antara dirinya (non muslim) dengan seorang muslim, seperti : kerabat, tetangga rumah, teman kuliah, teman kerja dan lainnya.

Hal ini termasuk didalam berbuat kebajikan yang tidak dilarang Allah swt namun dicintai-Nya sebagaimana Dia swt mencintai berbuat adil. Firman Allah swt :

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah :

Terlebih lagi jika mereka mengucapkan selamat Hari Raya kepada kaum muslimin. Firman Allah swt :

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An Nisaa : 86)

Lembaga Riset dan Fatwa Eropa juga membolehkan pengucapan selamat ini jika mereka bukan termasuk orang-orang yang memerangi kaum muslimin khususnya dalam keadaan dimana kaum muslimin minoritas seperti di Barat.

Setelah memaparkan berbagai dalil, Lembaga ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : Tidak dilarang bagi seorang muslim atau Markaz Islam memberikan selamat atas perayaan ini, baik dengan lisan maupun pengiriman kartu ucapan yang tidak menampilkan simbol mereka atau berbagai ungkapan keagamaan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam seperti salib. Sesungguhnya Islam menafikan fikroh salib, firman-Nya :

“Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.” (QS. An Nisaa : 157)

Kalimat-kalimat yang digunakan dalam pemberian selamat ini pun harus yang tidak mengandung pengukuhan atas agama mereka atau ridho dengannya. Adapun kalimat yang digunakan adalah kalimat pertemanan yang sudah dikenal dimasyarakat.

Tidak dilarang untuk menerima berbagai hadiah dari mereka karena sesungguhnya Nabi saw telah menerima berbagai hadiah dari non muslim seperti al Muqouqis Pemimpin al Qibthi di Mesir dan juga yang lainnya dengan persyaratan bahwa hadiah itu bukanlah yang diharamkan oleh kaum muslimin seperti khomer, daging babi dan lainnya.

Diantara para ulama yang membolehkan adalah DR. Abdus Sattar Fathullah Sa’id, ustadz bidang tafsir dan ilmu-ilmu Al Qur’an di Universitas Al Azhar, DR. Muhammad Sayyid Dasuki, ustadz Syari’ah di Univrsitas Qatar, Ustadz Musthafa az Zarqo serta Syeikh Muhammad Rasyd Ridho. (www.islamonline.net)

Adapun MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada tahun 1981 sebelum mengeluarkan fatwanya, terlebih dahulu mengemukakan dasar-dasar ajaran Islam dengan disertai berbagai dalil baik dari Al Qur’an maupun Hadits Nabi saw sebagai berikut :

A) Bahwa ummat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan ummat agama-agama lain dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah keduniaan.

B) Bahwa ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama lain.

C) Bahwa ummat Islam harus mengakui ke-Nabian dan ke-Rasulan Isa Almasih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka kepada para Nabi dan Rasul yang lain.

D) Bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Almasih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik.

E) Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya agar mereka mengakui Isa dan Ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. Isa menjawab: Tidak.

F) Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu hanya satu.

G) Islam mengajarkan ummatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah SWT serta untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan.

Juga berdasarkan Kaidah Ushul Fikih
‘‘Menolak kerusakan-kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan-kemaslahan (jika tidak demikian sangat mungkin mafasidnya yang diperoleh, sedangkan mushalihnya tidak dihasilkan)”.

Untuk kemudian MUI mengeluarkan fatwanya berisi :

1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa as, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas.

2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam hukumnya haram.

3. Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah Subhanahu Wata’ala dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal.

Mengucapkan Selamat Hari Natal Haram kecuali Darurat

Diantara dalil yang digunakan para ulama yang membolehkan mengucapkan Selamat Hari Natal adalah firman Allah swt :

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah :

Ayat ini merupakan rukhshoh (keringanan) dari Allah swt untuk membina hubungan dengan orang-orang yang tidak memusuhi kaum mukminin dan tidak memerangi mereka. Ibnu Zaid mengatakan bahwa hal itu adalah pada awal-awal islam yaitu untuk menghindar dan meninggalkan perintah berperang kemudian di-mansukh (dihapus).

Qatadhah mengatakan bahwa ayat ini dihapus dengan firman Allah swt :

“Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka.” (QS. At Taubah : 5)

Adapula yang menyebutkan bahwa hukum ini dikarenakan satu sebab yaitu perdamaian. Ketika perdamaian hilang dengan futuh Mekah maka hukum didalam ayat ini di-mansukh (dihapus) dan yang tinggal hanya tulisannya untuk dibaca. Ada juga yang mengatakan bahwa ayat ini khusus untuk para sekutu Nabi saw dan orang-orang yang terikat perjanjian dengan Nabi saw dan tidak memutuskannya, demikian dikatakan al Hasan.

Al Kalibi mengatakan bahwa mereka adalah Khuza’ah, Banil Harits bin Abdi Manaf, demikian pula dikatakan oleh Abu Sholeh. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah Khuza’ah.

Mujahid mengatakan bahwa ayat ini dikhususkan terhadap orang-orang beriman yang tidak berhijrah. Ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud didalam ayat ini adalah kaum wanita dan anak-anak dikarenakan mereka tidak ikut memerangi, maka Allah swt mengizinkan untuk berbuat baik kepada mereka, demikianlah disebutkan oleh sebagian ahli tafsir… (al Jami’ li Ahkamil Qur’an juz IX hal 311)

Dari pemaparan yang dsebutkan Imam Qurthubi diatas maka ayat ini tidak bisa diperlakukan secara umum tetapi dikhususkan untuk orang-orang yang terikat perjanjian dengan Rasulullah saw selama mereka tidak memutuskannya (ahli dzimmah).

Hak-hak dan kewajiban-kewajiban kafir dzimmi adalah sama persis dengan kaum muslimin di suatu negara islam. Mereka semua berada dibawah kontrol penuh dari pemerintahan islam sehingga setiap kali mereka melakukan tindakan kriminal, kejahatan atau melanggar perjanjian maka langsung mendapatkan sangsi dari pemerintah.

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda,

”Janganlah kamu memulai salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Apabila kalian bertemu salah seorang diantara mereka di jalan maka sempitkanlah jalannya.” (HR. Muslim)

Yang dimaksud dengan sempitkan jalan mereka adalah jangan biarkan seorang dzimmi berada ditengah jalan akan tetapi jadikan dia agar berada ditempat yang paling sempit apabila kaum muslimin ikut berjalan bersamanya. Namun apabila jalan itu tidak ramai maka tidak ada halangan baginya. Mereka mengatakan : “Akan tetapi penyempitan di sini jangan sampai menyebabkan orang itu terdorong ke jurang, terbentur dinding atau yang sejenisnya.” (Shohih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XIV hal 211)

Hadits “menyempitkan jalan” itu menunjukkan bahwa seorang muslim harus bisa menjaga izzahnya dihadapan orang-orang non muslim tanpa pernah mau merendahkannya apalagi direndahkan. Namun demikian dalam menampilkan izzah tersebut janganlah sampai menzhalimi mereka sehingga mereka jatuh ke jurang atau terbentur dinding karena jika ini terjadi maka ia akan mendapatkan sangsi.

Disebutkan didalam sejarah bahwa Umar bin Khottob pernah mengadili Gubernur Mesir Amr bin Ash karena perlakuan anaknya yang memukul seorang Nasrani Qibti dalam suatu permainan. Hakim Syuraih pernah memenangkan seorang Yahudi terhadap Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib dalam kasus beju besinya.

Sedangkan pada zaman ini, orang-orang non muslim tidaklah berada dibawah suatu pemerintahan islam yang terus mengawasinya dan bisa memberikan sangsi tegas ketika mereka melakukan pelanggaran kemanusiaan, pelecehan maupun tindakan kriminal terhadap seseorang muslim ataupun umat islam.

Keadaan justru sebaliknya, orang-orang non muslim tampak mendominanasi di berbagai aspek kehidupan manusia baik pilitik, ekonomi, budaya maupun militer. Tidak jarang dikarenakan dominasi ini, mereka melakukan berbagai penghinaan atau pelecehan terhadap simbol-simbol islam sementara si pelakunya tidak pernah mendapatkan sangsi yang tegas dari pemerintahan setempat, terutama di daerah-daerah atau negara-negara yang minoritas kaum muslimin.

Bukan berarti dalam kondisi dimana orang-orang non muslim begitu dominan kemudian kaum muslimin harus kehilangan izzahnya dan larut bersama mereka, mengikuti atau mengakui ajaran-ajaran agama mereka. Seorang muslim harus tetap bisa mempertahankan ciri khas keislamannya dihadapan berbagai ciri khas yang bukan islam didalam kondisi bagaimanapun.

Tentunya diantara mereka—orang-orang non muslim—ada yang berbuat baik kepada kaum muslimin dan tidak menyakitinya maka terhadap mereka setiap muslim diharuskan membalasnya dengan perbuatan baik pula.

Al Qur’an maupun Sunah banyak menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa berbuat baik kepada semua orang baik terhadap sesama muslim maupun non muslim, diantaranya : surat al Mumtahanah ayat 8 diatas. Sabda Rasulullah saw,”Sayangilah orang yang ada di bumi maka yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. Thabrani)

Juga sabdanya saw,”Barangsiapa yang menyakiti seorang dzimmi maka aku akan menjadi lawannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Perbuatan baik kepada mereka bukan berarti harus masuk kedalam prinsip-prinsip agama mereka (aqidah) karena batasan didalam hal ini sudah sangat jelas dan tegas digariskan oleh Allah swt :

“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al Kafirun : 6)

Hari Natal adalah bagian dari prinsip-prinsip agama Nasrani, mereka meyakini bahwa di hari inilah Yesus Kristus dilahirkan. Didalam bahasa Inggris disebut dengan Christmas, Christ berarti Kristus sedangkan Mass berarti masa atau kumpulan jadi bahwa pada hari itu banyak orang berkumpul mengingat / merayakan hari kelahiran Kristus. Dan Kristus menurut keyakinan mereka adalah Allah yang mejelma.

Berbuat kebaikan kepada mereka dalam hal ini adalah bukan dengan ikut memberikan selamat Hari Natal dikarenakan alasan diatas akan tetapi dengan tidak mengganggu mereka didalam merayakannya (aspek sosial).

“Jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Az Zumar : 7)

Jadi pemberian ucapan Selamat Hari Natal kepada orang-orang Nasrani baik ia adalah kerabat, teman dekat, tetangga, teman kantor, teman sekolah dan lainnya adalah haram hukumnya, sebagaimana pendapat kelompok pertama (Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim, Ibn Baaz dan lainnya) dan juga fatwa MUI.

Namun demikian setiap muslim yang berada diantara lingkungan mayoritas orang-orang Nasrani, seperti muslim yang tempat tinggalnya diantara rumah-rumah orang Nasrani, pegawai yang bekerja dengan orang Nasrani, seorang siswa di sekolah Nasrani, seorang pebisnis muslim yang sangat tergantung dengan pebisinis Nasrani atau kaum muslimin yang berada di daerah-daerah atau negeri-negeri non muslim maka boleh memberikan ucapan selamat Hari Natal kepada orang-orang Nasrani yang ada di sekitarnya tersebut disebabkan keterpaksaan.

Ucapan selamat yang keluar darinya pun harus tidak dibarengi dengan keredhoan didalam hatinya serta diharuskan baginya untuk beristighfar dan bertaubat.

“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir Padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (QS. An Nahl : 106)

Adapun apabila keadaan atau kondisi sekitarnya tidaklah memaksa atau mendesaknya dan tidak ada pengaruh sama sekali terhadap karir, jabatan, hak-hak atau perlakuan orang-orang Nasrani sekelilingnya terhadap diri dan keluarganya maka tidak diperbolehkan baginya mengucapkan Selamat Hari Natal kepada mereka.

Hukum Mengenakan Topi Sinterklas

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya bangga terhadap agamanya yang diimplementasikan dengan berpenampilan yang mencirikan keislamannya. Allah swt telah menetapkan berbagai ciri khas seorang muslim yang membedakannya dari orang-orang non muslim.

Dari sisi bisnis dan muamalah, islam menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba yang merupakan warisan orang-orang jahiliyah. Dari sisi busana, islam memerintahkan umatnya untuk menggunakan busana yang menutup auratnya kecuali terhadap orang-orang yang diperbolehkan melihatnya dari kalangan anggota keluarganya. Dari sisi penampilan, islam meminta kepada seorang muslim untuk memelihara jenggot dan mencukur kumis.

Islam meminta setiap umatnya untuk bisa membedakan penampilannya dari orang-orang non muslim, sebagaimana sabda Rasulullah saw,

”Bedakanlah dirimu dari orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis.” (Muttafaq Alaih)

Islam melarang umatnya untuk meniru-niru berbagai prilaku yang menjadi bagian ritual keagamaan tertentu diluar islam atau mengenakan simbol-simbol yang menjadi ciri khas mereka seperti mengenakan salib atau pakaian khas mereka.

Terkadang seorang muslim juga mengenakan topi dan pakaian Sinterklas didalam suatu pesta perayaan Natal dengan teman-teman atau bossnya, untuk menyambut para tamu perusahaan yang datang atau yang lainnya.

Sinterklas sendiri berasal dari Holland yang dibawa ke negeri kita. Dan diantara keyakinan orang-orang Nasrani adalah bahwa ia sebenarnya adalah seorang uskup gereja katolik yang pada usia 18 tahun sudah diangkat sebagai pastor. Ia memiliki sikap belas kasihan, membela umat dan fakir miskin. Bahkah didalam legenda mereka disebutkan bahwa ia adalah wakil Tuhan dikarenakan bisa menghidupkan orang yang sudah mati.

Sinterklas yang ada sekarang dalam hal pakaian maupun postur tubuhnya, dengan mengenakan topi tidur, baju berwarna merah tanpa jubah dan bertubuh gendut serta selalu tertawa adalah berasal dari Amerika yang berbeda dengan aslinya yang berasal dari Turki yang selalu mengenakan jubah, tidak mesti berbaju merah, tidak gendut dan jarang tertawa. (disarikan dari sumber : http://h-k-b-p.blogspot.com)

Namun demikian topi tidur dengan pakaian merah yang biasa dikenakan sinterklas ini sudah menjadi ciri khas orang-orang Nasrani yang hanya ada pada saat perayaan Hari Natal sehingga dilarang bagi setiap muslim mengenakannya dikarenakan termasuk didalam meniru-niru suatu kaum diluar islam, sebagaimana sabda Rasulullah saw,

”Siapa yang meniru suatu kaum maka ia adalah bagian dari mereka.” (Muttafaq Alaih)

Tidak jarang diawali dari sekedar meniru berubah menjadi penerinaan dan akhirnya menjadi pengakuan sehingga bukan tidak mungkin bagi kaum muslimin yang tidak memiliki dasar keimanan yang kuat kepada Allah ia akan terseret lebih jauh lagi dari sekedar pengakuan namun bisa menjadikannya berpindah agama (murtad)

Akan tetapi jika memang seseorang muslim berada dalam kondisi terdesak dan berbagai upaya untuk menghindar darinya tidak berhasil maka ia diperbolehkan mengenakannya dikarenakan darurat atau terpaksa dengan hati yang tidak redho, beristighfar dan bertaubat kepada Allah swt, seperti : seorang karyawan supermarket miliki seorang Nasrani, seorang resepsionis suatu perusahaan asing, para penjaga counter di perusahaan non muslim untuk yang diharuskan mengenakan topi sinterklas dalam menyambut para tamunya dengan ancaman apabila ia menolaknya maka akan dipecat.

Wallahu A’lam

Thursday, December 11, 2008

SMS dan surat berantai...hati-hati

Semalam saya menerima satu SMS dari sahabat lama dan mengharapkan saya dapat memberi komentar berhubung dengan perkara tersebut . Kandungan SMS tersebut adalah seperti di bawah :
" Jangan delete . Ia benar-benar terjadi . Ini SMS dari ibu Ali Said - jurukunci sayyida Makkah yang bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Beliau berpesan : Kuatkan aqidah dalam Ibadah kerana dunia ini sudah goyah & tua. Sebarkan sms ini kpd 10 orang muslim. insyallah dalam waktu 10 hari akan dapat rezeki besar dan jika tak sebarkan tunggulah kesulitan yang tiada henti-henti".

Bagi saya isu ini sama dengan surat berantai yang menceritakan sheikh Ahmad bermimpi jumpa dengan Rasulullah dan Rasulullah mewasiatkan beberapa perkara untuk disebar. Dan petang semalam saya membaca satu posting di blog bekas pelajar saya yang menggunakan isi kandungan apa yang dikatakan wasiat Rasulullah yang diterima oleh Sheikh Ahmad .

SMS yang diterima oleh sahabat saya itu adalah sama methodnya seperti surat berantai cuma dibuat sedikit pembaharuan mengikut zaman . Kita sebagai umat Islam kena berhati-hati sebab perkara ini melibatkan iktikad kita sebagai Muslim.

Apabila kita kaji ada beberapa kebatilan yang jelas, yang pertama ianya seolah-olah menafikan sifat " Tabligh " Rasulullah SAW. Maksudnya ajaran Islam belum lengkap sehingga memerlukan kepada wasiat Rasulullah SAW melalui perantaraan mimpi. Masyaallah ini adalah satu pembohongan yang terkeji .

Keduanya , dari segi arahan sekira tak sebarkan maka akan ditimpa bala , sekiranya disebarkan akan mendapat rezeki yang berganda-ganda . Ini jelas syirik sebab kita meyakini ada kuasa lain yang lebih berkuasa dari Allah SWT dalam memberi rezeki dan mendatangkan bala kepada kita.

Kemudiaan diceritakan kisah yang menimpa mereka yang tak mengendahkan surat tersebut dengan tujuan untuk menguatkan lagi kebenarannya. Bagi yang lemah iman , mereka akan rasa resah sebab bimbang bencana akan menimpa sekiranya tidak menurut arahan surat tersebut. Pada masa ini syaitan telah berjaya menakluki hati kita. Ingat syaitan akan menggunakan berbagai cara untuk memesongkan kita dari aqidah yang benar.

Untuk lebih kefahaman sila baca fatwa di bawah :

Fatwa Dr Yusof Qardhawi

WASIAT PALSU SYEKH AHMAD

PERTANYAAN: Pada suatu saat secara kebetulan saya menerima sepucuk suratdan setelah saya baca, saya merasa bingung mengenai isinya.Karena itu, saya mohon kesediaan Ustaz untuk menjelaskan isi surat tersebut, apakah benar atau tidak. Surat tersebut ditandatangani oleh seorang fa'il khair(pembuat kebaikan, dermawan) yang berisi wasiat Syekh Ahmad,juru kunci makam (kubur) Rasulullah saw., yang ditujukankepada segenap kaum muslimin di dunia timur maupun barat.Juga berisi macam-macam nasihat. Pada bagian akhir surat tersebut dikatakan, "Di Bombayterdapat seseorang yang memperbanyak surat tersebut dan membagi-bagikannya kepada tiga puluh orang, lalu Allah memberikannya rezeki sebanyak dua puluh lima ribu rupiah;ada pula yang membagi-bagikannya lalu ia mendapat rezekidari Allah sebanyak enam ribu rupiah. Sebaliknya, ada pula orang yang mendustakan wasiat tersebut, sehingga anaknya meninggal dunia pada hari itu." Dalam surat tersebut dikatakan bahwa orang yang telah memperoleh dan membaca wasiat itu tetapi tidakmenyebarkannya kepada orang lain, akan ditimpa musibah besar. Bagaimanakah pendapat Ustaz mengenai masalah tersebut?Apakah benar atau tidak? )

JAWABAN: Memang ramai orang yang bertanya tentang wasiat tersebut. Dan sebenarnya kemunculan surat wasiat ini bukan saja baru-baruini, tetapi saya telah melihatnya sejak puluhan tahun lalu.Surat tersebut dinisbatkan kepada seorang lelaki yangterkenal dengan sebutan Syekh Ahmad, juru kunci makamRasulullah saw. Untuk memastikan kebenaran berita yang disampaikan dalam surat tersebut, saya pernah menanyakan kepada orang-orang di Madinah dan di Hijaz. Saya mencari informasi mengenai orang yang disebut Syekh Ahmad itu beserta aktivitinya. Dari informasi yang didapat, ternyata tidak ada seorang pun di Madinah yang pernah melihat dan mendengar berita mengenai Syekh Ahmad ini. Tetapi sayangnya, wasiat yang menyedihkan itu telah tersebar luas di negara-negara umatIslam. Wasiat tersebut dengan segala isinya tidak ada arti dan nilainya sama sekali dalam pandangan agama. Di antara isi wasiat yang diasaskan pada pendapat Syeikh Ahmad yang katanya bermimpi bertemu Nabi saw. itu ialah tentang telah dekatnya hari kiamat. Masalah berita kedekatan kiamat ini sebenarnya tidak perlu mengikuti pendapat Syeikh Ahmad atau Syeikh Umar, karena AlQur'an telah mengatakan dengan jelas:
"... boleh jadi hari kebangkitan itu sudah dekat waktunya." (Al Ahzab: 63)

Begitu pula Nabi saw. telah bersabda: "Aku dan hari kiamat diutus (secara berdekatan)seperti ini. Beliau (mengatakan demikian) sambilmemberi isyarat dengan jari telunjuk dan jaritengahnya." (Muttafaq 'alaih dari hadits Anas danSahl bin Sa'ad)

Hal lain dari isi wasiat itu ialah bahwa kaum wanita sekarang sudah banyak yang keluar rumah, dan banyak yang telah menyimpang dari agama. Masalah ini pun sebenarnya tidak perlu mengambil sumber dari mimpi-mimpi, karena kita sudah mempunyai kitab Allah dan sunnah Rasul yang sudah memuaskan untuk dijadikan pedoman. Allah berfirman:
"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku atas kamu,dan telah Kuridhai Islam menjadi agamamu ..." (AlMaa'idah: 3)
Orang yang beranggapan bahwa Din Islam yang telah disempurnakan Allah ini masih memerlukan keterangan yangdiwasiatkan oleh orang yang tidak dikenal itu, berarti dia meragukan kesempurnaan dan kelengkapan Dinul Islam. Islam telah sempurna dan telah lengkap, tidak memerlukan wasiat apa pun. Isi wasiat tersebut jelas memperlihatkan kebohongan dan kepalsuan wasiat tersebut.Sebab, pewasiat telah mengancam dan menakut-nakuti orang yang tidak mau menyebarluaskannya bahwa ia akan mendapat musibah dan kesusahan, anaknya akan mati, dan hartanya akan habis. Hal ini tidak pernah dikatakan oleh seorang manusiapun (yang normal pikirannya), terhadap kitab Allah danSunnah Rasul-Nya. Tidak ada perintah bahwa orang yang membaca Al Qur'an harus menulisnya setelah itu kemudian menyebarluaskannya kepada orang lain; dan jika tidak, akan terkena musibah. Begitu pula tidak ada perintah bahwa orangyang membaca Shahih Bukhari harus menulisnya dan menyebarluaskannya kepada khalayak ramai, sebab kalau tidak,akan tertimpa musibah. Kalau Al Qur'an dan Sunnah Rasul saja tidak begitu, maka bagaimana dengan wasiat yang penuh khurafat itu? Ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin dibenarkan oleh akal orang muslim yang memahami Islam dengan baik dan benar.

Kemudian dalam wasiat tersebut dikatakan bahwa si Fulan dinegeri ini dan ini karena telah menyebarluaskan wasiattersebut ia mendapat rezeki sekian puluh ribu ringgit. Semua itu merupakan khurafat dan penyesatan terhadap umat Islam dari jalan yang benar dan dari mengikuti Sunnah serta peraturan Allah terhadap alam semesta. Untuk memperoleh rezeki, ada sebab-sebabnya, ada jalan dan aturannya. Adapun bersandar kepada khayalan dan khurafat seperti dalam wasiat itu adalah merupakan usaha untuk menyesatkan dan meyelewengkan akal pikiran umat Islam. Kita perlu menjaga dan mengawasi kaum muslimin agar tidak membenarkan dan percaya kepada khurafat seperti ini dan agar tidak mempunyai anggapan bahwa orang yang menyebarluaskan wasiat palsu tersebut akan mendapat syafaat dari Nabi saw.sebagaimana yang dikatakan oleh penulis surat yang batil itu. Sesungguhnya syafaat Nabi saw. juga diperuntukkan bagi umatnya yang pernah melakukan dosa-dosa besar. Hal ini sudah disebutkan dalam hadits-hadits sahih (dan tidak perlu bersumberkan pada wasiat melalui mimpi; pent.) bahwaRasulullah bersabda:
"Orang yang paling berbahagia akan memperoleh syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang telahmengikrarkan laa ilaaha illallah dengan perasaanikhlas dan lubuk hatinya." (HR Bukhari)

Kami mohon kepada Allah Azza wa Jalla semoga Ia berkenan menjadikan umat Islam mengerti tentang agama mereka. Semoga memberi petunjuk dan bimbingan kepada mereka ke jalan yanglurus, serta melindungi mereka agar tidak mempercayaiberbagai khurafat, khayalan, dan kebatilan. -----------------------

Fatwa-fatwa KontemporerDr. Yusuf QardhawiGema Insani PressJln. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta 12740Telp. (021) 7984391-7984392-7988593Fax. (021) 7984388ISBN 979-561-276-X


Fatwa oleh Majlis Fatwa Kebangsaan 1978

KHURAFAT DAN BOLEH MENJATUHKAN MURTAD- Majlis Fatwa Kebangsaan 1978 mengesahkan surat ini ditulis oleh paderi-paderi biara Blessings of St Antonio, Texas, USA pada tahun 1974/75 untuk mengelirukan umat Islam. Penulis asal surat ini ialah mendiang Father Francis Jose de Villa, seorang paderi Katolik dari Argentina berketurunan Arab-Syria (bekas penganut Islam, nama asalnya Mohamed Elias Skanbeg). Dia pernah bertugas di Instituto Sacristo Convocione Reliogioso di Brindisi, Itali sebagai mubaligh Katolik antara tahun 1966-1968di bawah Cardinal Agostino Casaroli. Father de Villa meninggal dunia pada tahun 1980 di Texas dalam usia 54 tahun.

Menurut Allahyarham Sayyed Mohamed Raisuddin Al-Hashimi Al-Quraisy, penjaga makam Rasulullah SAW di Madinah antara tahun 1967- hingga 1979, tidak ada penjaga makam bernama Sheik Ahmad antara tahun 1881 hingga 1979. Penjaga makam di Madinah ialah:
Sayyed Turki Abu Mohamed Abdul Razaque Al-Hashimi Al-Quraisy (1881-meninggal dunia 1932), anaknya Sayyed Hashim Abu Faisal Abdul Jalil Al-Hashimi Al-Quraisy (1932-meninggal dunia 1934), adiknya Sayyed Abdul Karim Mutawwi Al-Hashimi Al-Quraisy (1934-bersara 1966) dan anak saudaranya Sayyed Mohamed Raisuddin bin Mohamed bin Abdul Razaque Al- Hashimi Al-Quraisyi (1967-meninggal dunia 1979).

Allahyarham Datuk Shafawi Mufti Selangor mengisytiharkan bagi pihak Majlis Fatwa Kebangsaan bahawa barang siapa dengan sengaja menyebarkan risalah ini adalah "melakukan syirik dan tidak mustahil jatuh murtad melainkan dia bertaubat dan menarik balik perbuatannya itu terhadap sesiapa yang telahpun dikirimkan risalah ini". (Surat Keputusan Majlis Fatwa Kebangsaan Malaysia Bil.7/78/I).

Keputusan ini diiktiraf oleh Majlis Raja-raja Melayu dalam mesyuaratnya di Pekan pada 16 Oktober 1978, dipengerusikan oleh Almarhum Sultan Idris Shah, Perak.
Menurut Majlis Fatwa Kebangsaan 1978, menyebar surat ini "termasuk dalam menyekutukan Allah S.W.T. dengan syirik yang amat besar (shirk-i-kubra) serta mempermainkan Rasulullah S.A.W. serta menyebar dengan niat tidak baik kekeliruan dan muslihat di kalangan umat Islam.". Lagipun,"surat ini menggambarkan pembohongan yang amat besar terhadap junjungan besar Nabi Muhammad S.A.W. serta ajaran baginda kerana menggambarkan SHEIK AHMAD sebagai perawi hadith sesudah kewafatan baginda".

Allahyarham Datuk Sheik-ul-Islam Mufti Kedah dalam Risalat Al-Aman 1983/Bil 8, surat ini "paling kurang menimbulkan syirik kecil dan murtad secara tidak sengaja terkeluar dari Islam, serta syirik yang besar jika sengaja maka taubatnya tidak sah melainkan dibuat dengan sesungguhnya. Adapun jika seseorang itu menyalin surat ini kepada umat Islam lain, jatuhlah hukum ke atasnya mentablighkan perkara syirik dan khurafat. Sesungguhnya ulamak sependapat perbuatan itu sungguh besar syiriknya dan boleh mengakibatkan murtad walaupun tanpa sadar si-pengirim."
Wassalam

Ya Allah , Tuhan Yang Membolak balikkan hati, teguhkanlah hati kami atas jalan agamaMU.

Wednesday, December 10, 2008

Majlis Korban 1429 Hijrah

Surau Fatimah Az-Zahra' Taman Inderasempurna, Kuantan telah melaksanakan Ibadah korban dengan jayanya. Tiga ekor lembu telah dikorbankan hasil daripada gabungan dari ahli-ahli kariah diketuai oleh Haji Nordin. Walaupun hujan lebat sehari sebelum hari raya , tetapi alhamdulillah dengan rahmah Allah pada pagi hari raya hujan teduh sekejap semasa solat hari raya dan perlaksanaan ibadah korban berjalan lancar. Kerjasama ahli kariah amat membanggakan.


Ustaz Yazid menjamu lembu sebelum dikorbankan


Beramai-ramai menumbangkan lembu

Persiapan akhir sembelihan


Melapah daging lembu



Haji Nordin, Che Wan dan Ayah Ngah (Dj Pahang FM) memperlihatkan bakat terpendam masing-masing

Saturday, December 6, 2008

Iktibar Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Hari Raya korban atau Hari Raya Haji dikaitkan dengan peristiwa pengorbanan dua insan mulia Nabi Allah Ibrahim dan anaknya Nabi Allah Ismail di dalam mentaati perintah Allah Ta'ala.

Dari peristiwa tersebut, dapatlah kita mengambil pengajaran tentang contoh ketaatan seorang anak yang soleh terhadap ayahnya. Dalam hal ini, sebagai anak sudah menjadi kewajipan kita untuk mentaati, menghormati, mengasihi dan menjaga ibu bapa. Kita perlu ingat bahawa ibu bapa adalah orang yang telah banyak bersusah payah demi memelihara dan membesarkan kita. Mereka rela mengorbankan tenaga, masa, wang ringgit dan kepentingan sendiri demi keselesaan dan kebahagiaan anak-anak.

Namun apa yang mendukacitakan terdapat segelintir anak-anak yang tidak menghormati ibu bapa mereka. Mereka tidak boleh ditegur bahkan melawan dan membantah dan tidak mahu menerima nasihat. Bahkan ada yang sanggup menembak ibunya walaupun baru berusia 15 tahun .Inikah balasan yang sepatutnya diterima oleh ibu bapa yang telah bersusah payah memelihara dan membesarkannya? Allah Subhanahu Wata'ala telah mengingatkan dalam Al-Qur'an dalam Surah Al Israa' ayat 23 yang bermaksud :
"Dan Tuhanmu telah perintahkan supaya engkau tidak menyembah melainkan kepada-Nya semata-mata dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu bapa. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-dua sekali sampai kepada umur tua dalam jagaan kamu dan peliharaanmu, maka janganlah engkau berkata kepada mereka sebarang perkataan kasar sekalipun perkataan 'ah' dan janganlah engkau menengking menyergah mereka tetapi katakanlah kepada mereka perkataan yang mulia ”

Jika kita amat-amati kembali tentang ketaatan Nabi Ismail Alaihissalam terhadap ayahandanya, tidak dapat diragukan lagi ianya adalah hasil dari didikan yang teratur dan sempurna. Oleh itu, pendidikan yang sempurna amat mustahak diberikan kepada anak-anak. Dalam hal ini, agama Islam telah menganjurkan umatnya supaya menerapkan ilmu agama kepada anak-anak sejak mereka dalam kandungan lagi di mana ibu-ibu yang mengandung digalakkan untuk membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an sebagai didikan rohani kepada anak-anak dalam kandungan itu. Setelah dilahirkan pula, sunat diazankan pada telinga kanan dan iqamah pada telinga kiri anak-anak tersebut.Setelah itu ajarkanlah anak-anak dengan ilmu agama di samping ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Dan didiklah mereka dengan akhlak yang mulia kerana ia akan membentuk peribadi dan tingkah laku mereka setelah dewasa kelak. Jika jiwa anak-anak ini telah dididik dan tersemai dengan ajaran agama Islam yang kuat, insya Allah mereka akan menjadi orang yang beriman, cinta pada Allah dan Rasul-Nya, menjadi anak yang soleh, berbakti kepada agama, ibu bapa, masyarakat dan negara serta mendapat kejayaan hidup di dunia dan di akhirat. Inilah hasrat kita setiap ibu bapa terhadap anak-anak kita .

Oleh itu adalah amat penting supaya ibu bapa sentiasa mengambil perhatian terhadap anak-anak mereka tanpa membiarkannya. Jika terdapat tingkah laku dan kelakuan yang tidak wajar apatah lagi jika bertentangan dengan lunas-lunas agama Islam, maka perbaiki dan perbetulkanlah dari awal-awal lagi dan jangan menunggu sehingga masalah itu menjadi besar dan berat serta sukar untuk ditangani.Dalam hal ini, jika ibu bapa mendapati anak-anak mereka leka dan lalai dalam mentaati perintah Allah seperti tidak solat , tidak menutup aurat, tidak menghormati orang tua dan sebagainya atau anak-anak itu membuat perkara yang dilarang oleh agama seperti pergaulan bebas, berpakaian mendedahkan aurat, mewarnakan rambut, terlibat dengan gejala dadah dan sebagainya, maka ibu bapa adalah bertanggungjawab untuk menegur, melarang, mencegah, menasihati dan mendidik anak-anak mereka dan tidak sepatutnya membiarkannya. Ingat dan renungkan Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
Tiga golongan yang telah Allah haramkan baginya syurga , orang yang ketagih arak , si penderhaka kepada ibubapa dan si dayus yang membiarkan maksiat dilakukan oleh ahli keluarganya (Riwayat Ahmad).

Hayatilah dan ambillah iktibar dari peristiwa besar ini dan jangan mencari terlampau banyak alasan untuk melakukan ketaatan terhadap perintah Allah. Contohilah kedua-dua insan mulia ini yang sanggup melaksanakan perintah Allah walaupun terpaksa mengorbankan sesuatu yang amat disayangi. Kepada Ibu Bapa didiklah anak-anak mengikut lunas agama agar lahir nanti anak yang menyejukkan mata ibubapanya dan kepada anak-anak hargailah ibubapa serta jangan sekali-kali derhaka , ingatlah jasa ibubapa tiada taranya.

Akhirnya selamat Hari Raya Korban dari Ust Joha, Julaiha, Misbah,Ammar, Aiman dan Zikrullah.

Tragedi Highland Tower II




Hari ini , negara dikejutkan dengan peristiwa tanah runtuh di kawasan mewah bukit antarabangsa yang melibatkan 14 buah banglo. Setakat ini 4 orang disahkan meninggal. Nampaknya peristiwa Highland Tower berulang kembali. Kedudukan tempat runtuhan terbaru cuma 1.5 km dari tapak highland tower.

Saya masih ingat apabila highland tower runtuh , bermacam-macam cadangan telah dikemukakan dan akhirnya keputusan diambil bahawa pembangunan dilereng bukit akan dihentikan. Selepas 15 tahun , berlaku lagi runtuhan yang dashyat , maka cadangan yang sama dilahirkan pembangunan dilereng bukit akan dihentikan. Kita tak pernah belajar dari kesilapan.

Monday, December 1, 2008

Terima kasih sesama makhluk?

Bolehkah kita berterimakasih kepada manusia? Sedangkan sepatutnya kita hanya perlu berterimakasih kepada Allah sahaja sebab segala yang diberi oleh manusia adalah sebenarnya datang dari Allah . Inilah persoalan yang dikemukakan oleh seorang pelajar saya.

Ucapan terimakasih merupakan satu ucapan pujian kita kepada seseorang diatas kebaikan, pemberian dan mungkin jasanya kepada kita. Kita kena faham perkara puji ini terbahagi kepada 4 bahagian :
1- Puji Qadim bagi Qadim
2- Puji Baharu bagi Qadim
3- Puji Qadim bagi baharu
4- Puji baharu bagi baharu , kembali kepada Qadim

Puji Qadim bagi Qadim
Maksudnya Allah puji diriNya sendiri. Allah memang layak memuji dirinya sendiri. Manusia tak boleh puji dirinya sendiri sebab ianya melahirkan sifat ujub yang merosakkan amal. Banyak ayat al-Quran yang menunjukkan Allah memuji diriNya sendiri . Antaranya :
إن الله على كل شئ قدير
Maksudnya : Allah Taala diatas tiap sesuatu itu Amat Berkuasa
Berdasarkan ayat ini Allah memperkatakan kehebatanNya . Jadi Allah puji diriNya sendiri. So, tak timbul masalah.

Puji Baharu bagi Qadim
Makhluk Allah memuji kehebatan Allah. Semua makhluk tak kira manusia, haiwan, tumbuhan, malaikat dan sebagainya memuji kehebatan dan kebaikan Allah melalui Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar dan sebagainya. Ini pun tak ada masalah . Sebab Allah memang layak dipuji.

Puji Qadim bagi Baharu
Allah memuji makhlukNya. Ada ke Allah puji makhlukNya. Allah sebenarnya banyak memuji orang-orang beriman, orang yang berjihad dan rasul-rasulNya. Contohnya :
لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة
Maksudnya : Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada ikutan teladan yang baik.
Allah memuji Rasulullah bahawa baginda mempunyai akhlak yang baik dan boleh dijadikan contoh walaupun sebenarnya akhlak yang baik itu datang hasil pendidikan Allah jua. Adakah Rasulullah sombong dengan pujian itu. Tidak , bahkan Rasulullah menjadi hamba yang lebih lagi bersyukur dan rapat dengan Allah.
Puji Baharu bagi Baharu , kembali kepada Qadim
Puji sesama makhluk .Terimakasihlah atas bantuan awak . Itu kira kita puji sahabat kita yang mungkin memberi bantuan berupa wang atau sebagainya. . Puji kita sama kita, balik kepada Allah Ta’ala. Wang atau kekayaan itu siapa yang bagi?Allah Ta’ala yang bagi. Balik kepada Allah Ta’ala.
Semua puji balik kepada Allah, baru tak berdosa. Kalau puji menyebabkan timbul rasa hebat orang yang dipuji , itu yang menimbulkan dosa. Sebab tu nak puji orang pun kena tengok. Ada kala kita puji orang, berdosa. Sebab orang tersebut kalau kita puji dia, dia makan puji.

Ada orang yang boleh kita puji. Orang yang faham, bila kita puji, dia ingat ni anugerah Allah bagi kepada dia. Dia ingat itu nikmat Allah Ta’ala, lagi dia syukur pada Allah Ta’ala. Bukan semua orang boleh kita puji. Orang tertentu saja boleh kita puji.
Rasulullah pernah memuji kehebatan iman Abu Bakar walaupun Rasulullah tahu semua itu datang dari Allah.
"Hai Abu Bakar. Kalau nak timbang semua iman (puji depan) penduduk Madinah ini, semua iman timbang, nak banding dengan iman kamu, iman kamu berat lagi."
Adakah Abu Bakar sombong atau takbur dengan pujian Rasulullah. Tidak sekali-kali. Banyak lagi pujian yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap sahabat seperti kesedapan suara Bilal mengalunkan azan , kehebatan saidina Ali dalam bab ilmu pengetahuan. Semua pujian itu tidak menyebabkan sahabat sombong dan takbur bahkan lebih menginsafkan diri bahawa mereka hanyalah hamba Allah.
Kesimpulan , kita boleh mengucapkan terimakasih atau memuji sesama makhluk tetapi biarlah ianya boleh mendekatkan dia kepada Allah. Dan orang yang diucapkan terimakasih itu hendaklah mengembalikan segalanya kelebihan yang dimiliki kepada Allah jua

Thursday, November 27, 2008

Respon " Aku, Ust Joha, lolipop"


Terbaca entry di blog seorang ex-student SMSSI , menyebabkan saya tersenyum sorang-sorang. Di bawah tajuk " Aku, Ust Joha dan lolipop" , saya rasa ianya satu luahan cerita yang amat menghiburkan apabila kita masing-masing terpisah disebabkan tanggungjawab dan penerusan hidup yang perlu bagi mencapai hajat dan cita-cita dalam hidup.

Mungkin pada masa tersebut teguran , sindiran dan kritikan amat pahit dan kadang-kadang menyebabkan kita menyampah tetapi pabila kita terima secara positif , insyaallah ianya mungkin menjadi platform untuk kita menjadi yang terbaik.

Saya pun tak berapa ingat cerita tersebut tapi rupanya , segala teguran dan kadang2 sindiran saya rupanya tersimpan kemas dalam ingatan anak-anak pelajar saya. Saya petik kata2 dlam entry tersebut :

Ust Joha yang kami warga ISIS kenali mmg ringan je mulut nak menegur,mengingatkan..Maka,bila dah tercampak jauh dari tanah mersing,tambah pula beliau dah berhijrah ke Kuantan,mula la 'rindu' nak dengar ust men'smash' orang di surau..

Kadang-kadang je ust smash , kalau ada yg terasa tu , ust mintak maaf byk2 tapi tujuan ust adalah untuk mendidik anak pelajar agar jadi yg terbaik pada pandangan Allah dan juga manusia. Sama-samalah kita berdoa agar segala yang kita lakukan ada nilainya pada pandangan Allah Rabbu Jalil.

Wednesday, November 26, 2008

Kem Ibadah Remaja 08






Pada 21-22/11/2008 AJK Surau Fatimah Az-Zahra' telah menganjurkan buat julungkalinya Kem Ibadah Remaja sebagai satu usaha untuk menyumbang ke arah pembentukan jiwa remaja yang selaras dengan tuntutan agama. Seramai 31 peserta terlibat dalam program tersebut yang melibatkan pelajar dalam lingkungan umur 10-16 tahun. Menurut pengarah program Ust Zuridan bin Daud program ini akan dijadikan program tahunan surau Fatimah Az-Zahra' dan peserta perintis ini akan dijadikan satu kumpulan yang dinamakan sahabat surau.

Ust Yazid menerangkan kaedah wudhuk yang sempurna

Praktikal wudhuk

Perkongsiaan ilmu Tanggungjawab muslim oleh ust Joha

Praktikal solat

Ust Zuridan menerangkan cara sujud yang betul

Peserta mengemaskan khemah

Friday, November 21, 2008

Ihtifal KAFA Inderasempurna 2008

Pada 16 November 2008, Kelas Fardhu Ain Taman Inderasempurna telah menganjurkan Ihtifal pertamanya. Disamping majlis penyampaian hadiah kepada pelajar, beberapa pertandingan diadakan seperti pertandingan azan, Hafazan doa, Hafazan surah lazim dan tulisan Jawi. Tahniah khusus kepada ustazah Norahila kerana berjaya menjayakan program tersebut dengan jayanya walaupun masih bersedih di atas kematian mengejut suaminya lepas hari raya aidilfitri yang lalu.Tahniah juga kepada ust Yazid , Encik Wan Shamsul dan team Kafa Inderasempurna , walaupun banyak dugaan dan cabaran dihadapi untuk menggerakkan kelas Kafa tetapi perjalanan Kafa berjalan dengan lancar. Moga Allah membalas segala yang kita lakukan demi pendidikan agama anak-anak kita

Majlis khatam al-Quran pelajar cilik Taman Inderasempurna

Along masuk pertandingan azan



Persembahan nasyid kumpulan Putera Kafa Inderasempurna


Bacaan doa selepas majlis khatam al-Quran

Along dapat hadiah tempat pertama pelajar tahun satu KAFA Inderasempurna(Moga jadi anak yang soleh ...amin ... insyaallah)

Thursday, November 20, 2008

PENGKID HARAM

PENGKID telah difatwakan haram oleh Majlis Fatwa Kebangsaan. Ini merupakan satu tindakan yang perlu disokong dengan sepenuhnya memandangkan budaya ini semakin berkembang terutamanya dikalangan remaja kita.
Menurut Harian Metro, ciri-ciri Pengkid ialah berpakaian dan bergaya seperti lelaki, tubuh badan dan rambut sama seperti lelaki, menjalin hubungan dengan wanita sehingga ada yang bercinta dan melakukan seks, membengkung payudara, suka wanita cantik dan menganggap diri seperti lelaki yang boleh menjaga pasangan, terutama apabila diganggu.
Sekiranya kita analisis ciri yang dinyatakan, jelaslah bahawa golongan Pengkid ini adalah golongan yang tidak redha dengan ciptaan Allah. Mereka seolah-olah cuba melanggar fitrah kejadiaan wanita yang penuh dengan kelembutan dan keistimewaan. Apa yang malangnya , ada yang sanggup hidup sepertimana umat Nabi Luth.
Tindakan pengharaman Pengkid oleh Majlis Fatwa akan memudahkan pihak berkuasa untuk mengambil tindakan dengan kuasa undang-undang terhadap golongan ini. Masalah sosial dalam masyarakat tidak dapat dibenteras dengan berkesan sekiranya hak penguatkuasaan dan pendakwaan tidak berjalan seiring. Fatwa telah ada dan diharap selepas ini akan ada usaha pihak berkuasa untuk mengekang gejala ini dari berleluasa.
Amat malang, baru-baru ini dua kumpulan yang menamakan diri mereka sebagai "Katagender" dan "Food -not-bombs" telah mengadakan demontrasi bantahan terhadap keputusan Majlis Fatwa berdekatan KLCC. Mereka menggunakan sepanduk bersifat provokatif dan menjerit-jerit " stupid fatwa everywhere". Sebahagian besar dari mereka adalah bukan Islam dan diketuai oleh seorang perempuan yang bernama Lee Wei San.
Orang bukan Islam perlu faham , fatwa itu adalah untuk orang Islam. So, mereka tidak perlu ganggu urusan agama Islam kerana kita sendiri tidak pernah ganggu urusan agama mereka. Tindakan menceroboh urusan agama Islam ini , boleh menyebabkan berlakunya perkara yang tidak diingini. Kepada Pengkid yang beragama Islam, sedarlah kita ini adalah Hamba Allah, hiduplah sesuai dengan title kita sebagai Hamba.

Sunday, November 9, 2008

Barack Obama... Wind Of Change ?


Kemenangan Barack Obama sebagai presiden Amerika Syarikat mengalahkan John Mc Cain disambut dengan penuh gembira oleh dunia. Digambarkan melalui laporan akhbar , penduduk Kenya sanggup berjaga malam untuk merayakan kemenangan Obama. Digemburkan cerita tentang keturunan Obama yang beragama Islam. Di Malaysia sendiri , ramai yang merasa gembira dengan kemenangan tersebut sampaikan ada yang mengatakan bahawa Obama pandai berbahasa melayu semata-mata nak menunjukkan bahawa rapatnya Obama dengan Melayu dan Islam .


Tetapi bagi saya , kita seharusnya mengambil sikap berhati-hati. Walaupun keturunan Obama adalah Islam , hakikatnya Obama bukan Islam . Ayahnya telah pergi ke Amerika dan menganut fahaman athies dan sejak itu hubungan keluarga beliau dengan Islam terputus . Sejarah Kamal At-Tartuk seharusnya menjadi iktibar . Walaupun Islam tetapi kehebatannya menghancurkan Islam lebih hebat daripada tentera Salibiyah. Sampai sekarang dasar Islam Turki hancur hasil buah tangan Kamal At-Tartuk yang sebenarnya diasuh dan dididik oleh Yahudi bagi menghancurkan Kerajaan Islam Othmaniah .
Apalagi sekarang kita berhadapan dengan Obama yang jelas bukan Islam. Kita mengharapkan Amerika mengubah dasarnya terhadap Islam dengan terpilihnya Obama sebagai presiden. Kita kena ingat bahawa pelobi Yahudi dibelakang Obama menghabiskan 1 bilion US untuk memastikan kemenangan Obama. Yahudi takkan berlembut dengan Islam. Mungkin mereka mempunyai hajat untuk menggunakan Obama untuk menguasai hasil bumi Afrika terutamanya minyak yang masih banyak belum diterokai.
Mari kita lihat sebaik terpilih sebagai presiden, tindakan pertamanya ialah menawarkan jawatan Chief of Staff Rumah Putih kepada Rahm Emanuel. Anak kepada ahli kumpulan Irgun, sebuah militan Zionis yang ideologinya ialah:
“every Jew had the right to enter Palestine; only active retaliation would deter the Arabs and the British; only Jewish armed force would ensure the Jewish state”.
Dan Rahm Emanuel sendiri mengakui:
“I am proud of my heritage and treasure the values it has taught me.”
Jadi persoalannya sekarang, bolehkah Obama dan pentadbiranya diharap? Mari kita baca yang ini pula:
Protokol Yahudi Kedua puluh empat Kerajaan tidak boleh diserahkan kepada mereka yang tidak tahu selok belok pemerintahan. Hanya mereka yang boleh menunjukkan sikap keras, kejam dan boleh memerintah dengan tegas akan menerima teraju kerajaan daripada pemimpin-pemimpin kita (Yahudi).... fikirkan

Monday, October 27, 2008

Doa.. beberapa perkara yang perlu direnungkan


Ketika pelajar sibuk dalam menghadapi peperiksaan sekarang , doa dan solat hajat adalah antara amalan yang boleh membantu. Tetapi berapa ramai manusia yang berdoa tetapi Allah tidak makbulkan doanya . Ini mungkin disebabkan sikap kita yang hanya berdoa atau rapat dengan Allah apabila kita memerlukan bantuanNya sahaja. Apabila Allah memperkenankan, kita lupakan Allah. Ibrahim Adham pernah menyatakan antara sebab kenapa doa kita tidak dimakbulkan Allah ialah :

1-Anda mengenal ALLAH tetapi tidak menunaikan haknya.
2- Anda mengatakan cinta kepada Rasulullah S.A.W tetapi meninggalkan sunnahnya
3- Anda membaca Al-Quran tetapi tidak beramal dengannya.
4- Anda menikmati nikmat ALLAH, tetapi tidak bersyukur kepadaNya.
5- Anda berkata syurga itu benar, tetapi anda tidak beramal untuk memasukinya.
6- Anda berkata syaitan itu musuh tetapi anda tidak menentangnya
7- Anda mengaku ingin selamat dari api neraka, tetapi menjuruskan diri kedalamnya.
8- Anda meyakini bahawa kematian itu satu kepastian tetapi tidak pernah mempersiapkan diri menghadapinya.
9- Anda sibuk dengan keburukan orang lain tetapi anda sendiri mengabaikan keburukan diri sendiri
10- Anda menghantar jenazah ke perkuburan, tetapi anda tidak sedikit punmengambil iktibar daripadanya.

Di dalam kitab Riyadhu As-solihin , pada hadis ke 13 , Rasulullah menceritakan tentang tiga orang pemuda yang terperangkap dalam satu gua. Kemudian berkata salah seorang daripadanya " Kita tidak akan terlepas daripada gua ini , jika kita tidak berdoa ke hadrat Allah dengan amal kebajikan kita ". Maka ketiga-tiga pemuda itu pun berdoa dengan menyebut amal kebajikan yang paling ikhlas mereka lakukan . Dengan izin Allah batu yang menutup gua itu akhirnya bergerak dan mereka lepas dari gua tersebut .

Apa yang ingin saya nyatakan bahawa amalan yang kita lakukan dengan ikhlas kepada Allah boleh menjadi asbab kepada termakbulnya doa kita. Cuma kita tidak tahu yang mana satu amalan kita yang paling ikhlas kepada Allah yang boleh menjadi sebab kepada doa mudah dimakbulkan Allah. Oleh itu perbanyakkan amalan kerana Allah walaupun hanya menderma sebanyak 10 sen, walaupun hanya mengutip sampah di jalanan, walaupun membantu orang buta melintas jalan dan sebagainya.

Perbanyakkan taqarrub dengan Allah , jadikan tahajjud sebagai amalan harian atau mingguan , zikrullah sebagai teman dalam perjuangan agar kita sentiasa merasakan kehadiran Allah dalam segala tindakan kita. Insyaallah Allah akan mendengar doa kita.





Friday, October 24, 2008

Peperiksaan...Peperiksaan


Sekarang golongan yang bergelar pelajar samada di sekolah atau universiti sibuk untuk menghadapi peperiksaan . Apabila tiba saat ini , saya teringatkan suasana di SMSSI yang mana waden2 akan melenting dan marah disebabkan oleh tindakan pelajar yang tidak dapat menguruskan diri mereka dengan baik. Dorm dalam keadaan tak kemas , sampah merata-rata serta buku-buku berselerakan. Seolah-olah macam bukan tempat manusia tinggal terutamanya dorm lelaki. Ditanya kenapa ? Jawapannya sibuklah dengan peperiksaan , tak ada masa dan peperiksaan lebih utama buat masa ini.


Bagi saya , semua ini disebabkan kita mengambil pandangan yang silap terhadap peperiksaan. Ini menyebabkan rutin hidup kita bercelaru apabila peperiksaan semakin mendekat. Bagi kita peperiksaan satu beban bukannya satu peluang untuk majukan diri kita. Kalau aku nak lebih hebat , aku kena hadapinya dengan penuh perancangan agar kejayaan yang kita dapat ada kesan yang berpanjangan.


Kita kena ingat dunia ini penuh dengan ujian. Allah menguji manusia dengan tujuan untuk menilai iman manusia samada benar atau tidak, baik atau tidak amalan kita . Firman Allah yang bermaksud "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya." (QS. al-Mulk: 2) . Jadi ujian atau peperiksaan adalah sunnatullah . Kalau kita berjaya menghadapi dengan baik maka kita diiktiraf sebagai orang yang berjaya di sisi Allah.


Ujian Allah tidak ada jadualnya. Bala bencana, ribut taufan, banjir dan ajal maut akan datang mengikut kehendak Allah. Oleh sebab itu kita mesti sentiasa mempersiapkan diri untuk menghadapinya agar kita tergolong dalam golongan yang berjaya apabila diuji oleh Allah.


Peperiksaan peringkat sekolah atau universiti telah kita maklumi jadualnya. Sepatutnya tidak timbul masalah bagi kita untuk merancang bagi menghadapinya. Persiapan awal boleh menghilangkan tekanan dan boleh mengubah persepsi kita terhadap peperiksaan . Ianya bukan beban tetapi peluang untuk mempertingkatkan nilai diri........ bersambung

Saturday, October 18, 2008

Salam Takziah untuk Cikgu Junaidah











Semalam saya pulang ke Terengganu kerana menziarahi Mak Saudara yang telah meninggal dunia . Dalam perjalanan ke Terengganu , saya menerima call dari cikgu safiah tentang makluman kedua-dua ibubapa cikgu Junaidah juga meninggal dunia. Kampung cikgu Junaidah adalah berdekatan dengan kampung saya . So, saya pun turut menziarahi keluarga Cikgu Junaidah . Apa yang mengejutkan saya , kedua-dua ibubapanya meninggalkan dalam waktu yang hampir sama. Berdasarkan cerita adik beradik cikgu Jun , ayahnya meninggalkan dlam tidur sebelum subuh . Bila mereka sibuk mengurus kematiaan ayah mereka , ibu mereka pula menyahut panggilan ilahi. Masyaallah , saya tak boleh bayang perasaan cikgu Jun adik beradiknya apabila kehilangan dua orang yang dikasihi dalam satu masa. Hanya linangan air matanya sahaja menggambarkan kesedihan yang dialami. Dan saya serta isteri hanya mampu menukilkan kata-kata " Bersabarlah dan terimalah Qadha dan Qadar Allah"

Mungkin inilah yang dikatakan orang sehidup-semati. Tak pernah sepanjang saya hidup menemui keadaan suami isteri mati pada hari yang sama kecuali disebabkan kemalangan. Ajal maut ditangan Allah. Adakah kita yang hidup ini telah bersedia untuk menghadapinya .

Ada satu lagi perkara yang saya perhatikan adalah ukhuwwah SMSSI iaitu cikgu safiah , cikgu maon, cikgu fazidah dan cikgu Mizah sanggup travel dari Mersing untuk pergi menziarahi keluarga cikgu Junaidah walaupun memakan masa hampir 6-7 jam. Selepas tahlil semalam mereka bergerak balik ke Mersing pula.
Akhirnya , sama-sama kita sedekahkan al-Fatihah kepada arwah ibubapa cikgu Jun dan doakan mereka berada dalam golongan orang yg soleh.

Tuesday, October 14, 2008

Sains mendekatkan kita kepada Allah


" Sesungguhnya orang-orang yang kufur kepada ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka. setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (An-Nisa' : 56)

Respon kepada persoalan yg dikemukakan oleh salah seorang anak murid berhubung dengan cara yang perlu pelajar Sains mencapai kecemerlangan dalam akademik dan pada masa yg sama masih teguh berpegang dan beramal dengan al-Quran . Sebenarnya al-Quran dan Islam itu sendiri tidak meminggirkan sains . Itu yang perlu kita faham. Kecemerlangan umat Islam dahulu adalah disebabkan kehebatan umat Islam dalam bidang sains yang merupakan satu medium utk memenuhi tuntutan kehidupan manusia di dunia dan pada masa yg sama mereka adalah hamba Allah yg cemerlang juga. Siapa tidak kenal Ibnu sina, al-Farabi, al-Khawarizmi dll. Hasilnya masyarakat dunia nampak kehebatan Islam . Saya petik kata-kata pengiktirafan masyarakat barat terhadap Islam :
CEO Hewlett-Packard Company- Carleton S.Carly Fiorina
- ….. Pakar matematiknya mencipta konsep algebra dan algoritma yang membantu penciptaan komputer dan encryption pada hari ini…… tamadun yang saya maksudkan adalah tamadun Islam yg berkembang dari tahun 800-1600 Masihi ( 7 Formula Individu Cemerlang)


Apa yang ingin saya tekankan adalah apabila kita mencari kecemerlangan berlandaskan agama maka kecemerlangan itu adalah genuine . Ianya bukan ilusi atau khayalan . Kita pernah dikejutkan dengan kehebatan anak Malaysia dalam bidang matematik tetapi dimana anak itu berada sekarang?Ini disebabkan kecemerlangan dinilai tanpa dikaitkan dengan agama, maka jadilah ia kecemerlangan yang tak ada nilai


Kepada anak-anak pelajar di Mesir , Jordan , UK , France, Ireland dan Malaysia, jadilah kehebatan yang Allah bagi iaitu dalam bidang Sains sebagai satu cara untuk memartabatkan Islam di mata masyarakat . Rujuk dan fahami petikan yang saya petik dari buku " The Amazing of Al-Quran" :

"Many centuries before the onset of Muhammad's prophethood, there was a well-known theory of atomism advanced by the Greek philosopher, Democritus. He and the people who came after him assumed that matter consists of tiny, indestructible,indivisible particles called atoms. The Arabs too, used to deal in the same concept; in fact, the Arabic word dharrah commonly referred to the smallest particle known to man.
Now, modern science has discovered that this smallest unit of matter (i.e., the atom, which has all of the same properties as its element) can be split into its component parts. This is a new idea, a development of the last century; yet; interestingly enough, this information had already been documented in the Qur'an (Surah Saba', 34:3) which states:
"He [i.e.,God] is aware of an atom's weight in the heavens and on the earth and even anything smaller than that..." Undoubtedly, fourteen centuries ago that statement would have looked unusual, even to an Arab. For him, the dharrah was the smallest thing there was. Indeed, this is proof, that the Qur'an is not outdated. "
Kesimpulan , bersyukurlah anak-anak pelajar kerana anda hebat , jadilah peluang ini untuk menunjukkan hebat dan benarnya al-Quran dan Islam . Dengan itu kita tidak akan mengasingkan bidang ilmu dengan agama bahkan kita akan menjadikannya wasilah untuk menjadi hamba Allah yang lebih bererti pada agama, bangsa , negara dan dunia .

Saturday, October 11, 2008

Datuk Shah Rukh Khan ????








Terkejut dan tertanya-tanya apabila membaca berita harian 11/10/2008 . Pelakon Hindi Shah Rukh Khan diberi gelaran Datuk oleh Kerajaan Negeri Melaka . Apakah justifikasi atau rasional pemberiaan anugerah tersebut ? Terlampau besar dan hebat sangat ke jasa Shah Rukh Khan kepada Malaysia ? Atau dah tidak ada ke manusia hebat kat Malaysia ni sehinggga selebriti yang yang entah apa-apa ni dibagi gelaran yang tinggi sebegini ?




Inilah masalah sekiranya ada pemimpin yang terlampau taksub kepada hiburan yg melampau maka tak terlintas dihatinya untuk menghargai golongan yang sepatutnya dihargai dan diangkat untuk jadi personaliti contoh kepada masyarakat.




Datuk Shah Rukh Khan ...... geli geleman nak menyebutnya...... dan terasa seolah-olah nilai gelaran Datuk tu dah tak ada nilai kehebatan ....... murahnya gelaran Datuk ....

Tuesday, September 30, 2008

SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI


Alhamdulillah , bersyukur ke hadrat Allah kerana telah sempurna puasa sebulan bulan Ramadhan. Moga kita tergolong dalam golongan mereka yang berjaya mendapat segala kelebihan Ramadhan . Teruskan amalan-amalan bulan Ramadhan dibulan seterusnya kerana amat malang sekiranya kita menganggap berakhirnya Ramadhan maka berakhirlah amalan-amalan baik kita . Jauhi perkara yang haram ketika menyambut kejayaan kita agar hidup sentiasa diberkati dan dirahmati Allah. Akhirnya Selamat Hari Raya , maaf zahir batin dari Ust Joha , Julaiha, Misbahul, Ammar, Aiman dan Zikrullah .


" Ya Allah , berilah kesempatan utk hambaMU untuk bertemu Ramadhan lagi pada tahun akan datang , jika tidak sempat Ya Allah, Engkau terimalah segala amalan hambaMu yang lemah ini "....Amin.....

Saturday, September 27, 2008

Hari Raya Menjelma



Dua hari lagi umat Islam akan menyambut hari raya aidilfitri . Sabda Rasullullah S.A.W yang bermaksud :“ .. Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, pertama : kegembiraan ketika berbuka(hari raya) , kedua : ketika berjumpa Tuhannya ( Allah S.W.T ) ” Muttafaq Alaih.


Hari raya merupakan hari kegembiraan umat Islam. Kerana apa? Inilah yang perlu difahami oleh umat Islam agar sambutan hari raya tidak hanya menjadi sebagai adat budaya sahaja dan dipenuhi dengan amalan2 yang bertentangan dengan syariat agama. Aidilfitri merupakan hari kegembiraan kerana kita telah berjaya melawan godaan syaitan sebulan di bulan Ramadhan dengan melaksanakan ibadah puasa dengan sesempurna yang mungkin. Apakah wajar kita menyambut kejayaan kita melawan syaitan dan hawa nafsu dengan melakukan perkara larangan Allah.


Pastinya, cara umat Islam menyambut kegembiraan dan kejayaan ini berbeza dari cara orang-orang bukan Islam menyambut perayaan mereka. Umat Islam ada adab sopan dan peraturan yang perlu dipatuhi sebagaimana kita menjalani hari-hari yang lain. Bagi umat Islam, mereka dianugerahkan oleh Allah dua hari raya, iaitu Aidilfitri dan Aidiladha.

Anas menceritakan: “ Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, ada dua hari raya yang disambut meriah oleh penduduknya. Maka Baginda bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya Allah menggantikan untuk kamu dua hari yang lebih baik daripada itu, iaitu Aidiladha dan Aidilfitri .” (Hadis riwayat Abu Daud dan An-Nasa'i)Jelas di sini, Aidilfitri bagi umat Islam bukan sekadar satu perayaan, adat atau budaya. Ia juga bukanlah hari yang direka-reka oleh manusia. Ia merupakan anugerah Allah sebagai tanda kasih dan rahmat-Nya kepada semua hamba-Nya yang taat serta ikhlas menjalankan ibadat puasa di bulan Ramadan.


Besarkan hari raya dengan takbir , tahmid , tasbih dan ziarah .Pelihara adab sebagai seorang Islam . Jangan menganggap hari raya seolah-olah hari kebebasan sehingga syariat dikesampingkan . Buktikan kita adalah Graduan Madrasah Ramadhan yang sebenar.

Tuesday, September 23, 2008

Ramadhan semakin meninggalkan kita


Pejam celik kita telah berpuasa selama 24 hari . Enam hari lagi kita akan menyambut hari raya. Apakah perasaan kita . Teruja untuk menyambut raya atau bersedih meninggalkan Ramadhan.


Apakah puasa kita sempurna atau setakat menahan lapar dan dahaga sahaja ? Bagaimanakah dengan amalan tadarus kita .... dah khatam atau belum? Bagaimana dengan qiamullaill , tahajud , taubat dan zikir ..... berjalan lancar ke tidak ? Ingat Ramadhan 6 hari lagi tinggal . Janganlah kita biarkan ia terus berlalu.... rebutlah peluang sementara ruang masa ada...


Marilah kita mencari lailatu Qadr , sesungguhnya amatlah rugi sekiranya kita terlepas sebab adakah kita yakin kita akan mendapat peluang sebegini pd Ramadhan akan datang


Firman Allah SWT: Maksudnya:
” Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan “. (al-Qadr: 1-3)

Sunday, September 21, 2008

Qiyamullail Perdana-SMSSI



Semalam saya dijemput oleh BADAR SMSSI untuk memimpin Qiyamullail Perdana di Surau Al-Kauthar . Walaupun jarak Kuantan Mersing boleh tahan jauhnya tapi memikirkan kepada hasrat bekas anak murid yang mahu saya memimpin Qiyamulalil Perdana untuk merangsang semangat mencari LailatuQadr , saya gagahkan juga utk travel dari Kuantan ke Mersing. Saya pun tak tahulah , kalau ada jemputan dari SMSSI untuk satu-satu program , saya akan cuba luangkan masa walaupun sibuk atau penat sekalipun. Ini mungkin sebab kasihnya saya pada SMSSI , Desa As-Sakinah , Desa Ar-Raudah dan Surau Al-Kauthar . Dan mungkin juga sebab ukhuwwah yg terjalin dgn cikgu Hajah Sapiah, Cg Maon , Cg Ahmadi, Cg Abu Bakar , Tn Haji Idris , Pak Long , Cg Shamsuddin dan lagi.....
Sebelah petang sebelum Program Qiyamullail, Cg Junaidah jemput pula untuk ceramah Kem Pelajar di Tratak Buana. So , program di SMSSI penuh . Bertolak dari Kuantan sampai mersing pukul 2.00. Kemudian pkul 3 terus ke tratak buana. Terkejut juga bila smpai , ada 4 ex student Sabiq, Syamil, Rahim dan Jannah . Jannah bagitau spatutnya Fatimah(mentee saya) pun ada tpi dia shoping untuk persediaan fly ke Mesir lepas raya nanti.
Sebelah malam solat tarawikh bersama pelajar . Kemudiaan bagi tazkirah ringkas . Sedih juga pelajar maklumkan bahawa tazkirah spt tahun lepas dah tak ada disebabkan ust joe dah tak ada kat Mersing. Tak ada tenaga yg boleh bagi tazkirah . Kadang-kadang terfikir dalam fikiran adakah perpindahan saya ke Kuantan satu kesilapan ........
Qiyam smalam bermula pukul 3.45 mlm. Saya rasa amat sebak melihat kehadiran pelajar , cg maon, cg Ahmadi, Tn Hj Idris , cg Sham , ust Roslan dalam menjayakan progam tersbut. Moga Allah menerima amalan kami . Kemudiaan saya menyampaikan kuliah subuh . Di sini hati saya tersentuh lagi melihat kepada muka pelajar yg seolah-olah dahagakan suasana seperti itu . Adakah perpindahan saya satu kesilapan ? Selepas solat sunat dhuha, pelajar datang bersalam-salaman dan ada pelajar menyatakan " Ustaz rajin-rajinlah melawat kami". Dalam senyum saya sebak......Mungkinkah perpindahan saya satu kesilapan. Tapi Akhirnya kita kena kembali kepada kehendak Allah , cuma doa saya moga SMSSI terus cemerlang dalam membina membentuk peribadi yang soleh.... Insyaallah

Akhirnya , good luck to Rahim and Fatimah yg akan fly lepas raya . Juga sabiq (Ireland) , Syamil (korea) Jannah ( USA). Janganlah lupa SMSSI dan moga Ukhuwwah terus terjalin

Wednesday, September 17, 2008

Nuzul Al-Quran - Cukupkah hanya sekadar Mengingatinya


Pada setiap 17 Ramadhan , umat Islam mengingati akan turunnya al-Quran yang menjadi asas kepada kehadiran Islam di dalam kehidupan manusia.Apakah kita menghayati akan tujuan yang sebenar kenapa Allah mengurniakan kita satu kitab yang amat lengkap ini. Ianya adalah sumber ilmu , hidayah,penyelesaian masalah, hukum hakam , pemerintahan dan sebagainya. Al-Quran kitab panduan yang lengkap , membawa manusia dari kegelapan ke alam cahaya (keimanan) dan petunjuk kepada orang yang bertakwa. Firman Allah bermaksud: "Kitab al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (mengenai datangnya daripada Allah dan sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang yang (hendak) bertakwa." (Surah al-Baqarah, ayat 2).



Al-Quran adalah sumber hidayah dan ubat yang amat berkesan bagi mengubati hati-hati yang sakit. Ambillah iktibar dari peristiwa Islamnya Umar Al-Khattab . Tidak terkira maksiat yang dilakukan oleh Umar sebelum Islam dan sifat amat bencinya Umar kepada Nabi SAW . Tetapi lihatlah kehebatan al-Quran , apabila mendengar bacaan surah Thaha (1-5) , maka hati Umar yang keras menjadi lembut , jiwa yang protest menjadi tunduk dan sifat marahnya digunakan pada menegakkan kalimah tauhid. Dan beliau adalah amat kasihkan Rasulullah SAW dan menjadi pelindung Rasulullah ketika di Mekah. Begitulah al-Quran transformkan satu peribadi yang teruk kepada peribadi hebat . Bukan setakat itu sahaja , beliau menjadi pembela kepada Islam. Umar bukan setakat membaca bahkan mengamalkan setiap isi kandungan Al-Quran dan akhirnya beliau dipandang hebat oleh sahabat, musuh dan Allah sehingga dijamin syurga oleh Allah.

Tetapi amat malang dewasa ini, kita hanya suka memusabaqahkan Al-Quran , menjadikan hiasan dinding tetapi kita tidak mengamalkannya . Seolah-olah al-Quran ini hanya untuk dibaca dan dipamerkan sahaja . Amatlah malang kedudukan Al-Quran pada masa sekarang.

Di zaman ini terutama golongan muda tidak menjadikan Al-Quran sebagai bahan bacaan utama bahkan ramai pelajar peringkat menengah (13-15)tidak tahu membaca al-Quran (berdasarkan pengalaman saya mengajar di sekolah harian biasa) . Golongan inilah yang akan menjadi ibu dan bapa kepada anak-anak Islam di masa hadapan . Cubalah kita bayangkan generasi kita pada masa hadapan . Ramai ibubapa menangis sekiranya anaknya gagal dalam peperiksaan tetapi berapa ramai yang menangis kerana anak tidak pandai membaca Al-Quran . Kita sanggup memperuntukkan banyak perbelanjaan kita untuk tuisyen anak-anak tetapi berkira untuk pendidikan al-Quran anak-anak . Ingatlah al-Quran , hidupkan al-Quran dalam kehidupan keluarga kerana ianya adalah penyelesaian kepada masalah sosial yang berleluasa zaman sekarang. Baca dan amalkan kandungannya. Janganlah kita menjadi golongan yang mengkebumikan al-Quran tetapi jadilah golongan yang membumikan al-Quran dalam diri , keluarga , masyarakat dan negara. Bacalah al-Quran , hayati dan amalkan dalam kehidupan ,moga al-Quran akan menjadi pembela kita diakhirat bukannya sebagai pendakwa ke atas kita.

Sunday, September 14, 2008

Debat Tudung Muslimah: Bidasan Terhadap Raja Petra Malaysiatoday

Artikel ini diambil dari ust laman web ust. zaharudin
Tulisan ini adalah hujah balas kepada Raja Petra Kamaruddin dan rakan seangkatan dengannya (anti hadis dan Islam Liberal) berkenaan aurat wanita Muslim di dalam blog popularnya (Malaysia Today). Sumber
RAKAN RAJA PETRA MENULIS:
Di dalam artikel tersebut ada ayat yg mengatakan: "Nampaknya, tudung hanyalah di "kurniakan" kepada isteri-isteri Nabi dan bukan ke atas semua wanita..." Jadi saya telah melihat ke dalam Al-Quran dan menjumpai beberapa benda.
1) "Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita Mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu lebih baik, supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab: 59)
Komen: Pertamanya, lihat maksud ayat "supaya mereka boleh dikenali dan tidak diganggu". Ini bermakna sekurang-kurangnya, bahagian muka mesti boleh dilihat. Adalah menjadi kesalahan utk mengatakan kaum perempuan lain di masa itu (bukan Arab, Yahudi, Kristian) tidak memakai tudung. Sebenarnya, kaum perempuan Yahudi dan Kristian memakai tudung yg lebih konservatif drpd wanita-wanita Muslim.
Menutup badan juga adalah kemestian bagi kaum lelaki dan wanita yg tinggal di padang pasir. Ia tidak ada kaitan dgn mana-mana agama. Jadi apabila ayat tersebut menyatakan "supaya mereka boleh dikenali" ia sebenarnya bermaksud kaum wanita tidak perlu menutup muka atau kepala mereka sehingga tidak boleh dibezakan mereka dgn kaum perempuan Kristian dan Yahudi yg juga memakai tudung. Ini bermakna, tidak ada langsung perkara memakai tudung untuk menutup kepala dan muka.
Terjemahan Surah Al-Ahzab ayat ke 59 secara umum:
Ya ayyuhan nabi : Wahai Nabi
qul li-azwajika wabanaatika : beritahulah isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
wa nisaa i mu'mineena : dan wanita-wanita yang beriman
yudneena : untuk memanjangkan
Alayhinna : ke atasnya
min jalabeebihinna : daripada pakaian/tudung.
KOMEN UZAR
Malangnya, anda telah tersalah-tafsir ayat di atas dan memahaminya di luar konteks sebenar, saya kira ia adalah kerana anda tidak meneliti seluruh struktur ayat tersebut.
Realitinya, sebagai hamba Allah SWT dan pengikut Rasulullah SAW, kita diajar untuk selalu kembali kepada Al-Quran dan Al-Hadith untuk mendapatkan kepastian terhadap hukum sesuatu perkara. Berkenaan topik ini, Allah SWT Berfirman:-

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita Mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu lebih baik, supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab: 59)
Ulama telah bersepakat bahaya setiap ayat yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad S.A.W juga adalah ditujukan kepada setiap Muslim melainkan jika berlainan disampaikan oleh Baginda S.A.W melalui Hadith atau ayat-ayat Quran yang lain. Contohnya: Nabi mempunyai lebih dari 4 orang isteri dalam satu-satu masa, ianya dipanggil "Khususiyat Anbiya" yang tidak dibenarkan untuk diikut oleh umat Muhammad kerana atas ketentuan khusus oleh Allah SWT untuk Nabi beserta dengan sebab-sebab yang lain.
TIDAK TERHAD KEPADA ISTERI NABI SAHAJA
Dari itu, dalam perkara ini, menutup aurat termasuklah kepala, rambut, leher dan dada adalah satu perintah yang bukan hanya terhad kepada isteri-isteri Nabi, tetapi juga kepada seluruh kaum wanita Muslim. Ianya bukanlah hanya budaya bangsa Arab yang tinggal di padang pasir yang berdebu, tetapi adalah suatu perintah agama yang khusus. Malah kita dapat melihat bagaimana Allah swt mengarahkan Nabi untuk menyampaikan arahan menutup aurat ini kepada seluruh wanita yang beriman sebagaimana firman Allah :-
وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ
Yang bermaksud: "Wanita-wanita yang beriman"
Oleh itu sesiapa sahaja yang mengaku Muslim lagi mukmin, wajiblah mereka tunduk dan patuh serta mentaati perintah Allah sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat tadi.
Definisi jilbab yang disebut di dalam ayat tadi adalah pakaian yang dipakai oleh kaum wanita (sama seperti baju kurung) untuk menutup badan mereka. Syeikh Dr Yusof Al-Qardawi menerangkan bahawa di zaman Jahiliyah, apabila segelintir wanita keluar dari rumah, mereka gemar menunjuk-nunjuk sebahagian kecantikan mereka seperti dada, leher dan rambut sehingga mereka diganggu oleh lelaki-lelaki yang gemar melakukan zina.
Kemudian, ayat di atas diturunkan memerintahkan wanita-wanita Muslim untuk memanjangkan (beerti dari bahagian atas ke bahagian dada dan bukannya hanya di bahagian dada sahaja) jilbab mereka supaya menutup bahagian-bahagian badan yang boleh mendatangkan fitnah. Dengan cara ini, mereka akan dikenali sebagai wanita suci, mulia dan bersih (‘afifah) dan menepati ciri wanita Muslim sebenar. Jadi, dengan demikian mereka akan dikenali sebagai bukan kumpulan wanita murahan yang boleh dipermain dan diganggu maruahnya.


Ayat di atas menunjukkan bahawa menutup aurat itu adalah lambang atau tanda seorang Muslim. Allah SWT juga Berfirman:
وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
"Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati." (Al-Haj : 32)
Oleh itu, sebab utama (‘illah) untuk perintah di atas adalah untuk mencegah wanita-wanita Muslim daripada diganggu lelaki-lelaki jahat. Pakaian-pakaian yang mendedahkan kecantikan wanita atau cara jalan atau percakapan yang menggoda sudah tentu akan menaikkan nafsu syahwat kaum lelaki. Kelakuan begini akan mengundang kaum lelaki untuk berfikiran jahat dan mencabul. (Al-Halal wal Haram fil Islam dengan sedikit olahan)
WANITA YAHUDI DAN KRISTIAN BERTUDUNG, MAKA MUSLIMAH PERLU BUKA TUDUNG ?
Adalah SALAH juga untuk mendakwa bahawa kononnya erti dari ayat iaitu "supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, " membawa erti bahawa bahagian kepala, rambut dan muka mesti didedahkan bagi memperbezakan antara wanita Islam dan wanita kristian dan Yahudi yang juga kononnya bertudung (sebagaimana dakwa rakan Raja Petra dan dipersetujuinya).
Saya mengatakannya salah adalah kerana sebab berikut :-
Pertama: Adakah logik untuk mengatakan kita hanya boleh mengenali seseorang wanita dengan melihat wajahnya dan rambutnya? Sudah tentu tidak, kita boleh mengenali mereka dengan pelbagai cara, sama ada dengan mendengar suaranya atau perkara-perkara lain selain dari wajahnya.
Kedua: Sebenarnya kebanyakan wanita-wanita Jahiliyah TIDAK BERGAMA KRISTIAN MAHUPUN YAHUDI, mereka tidak memakai tudung sama sekali dan sebahagian mereka memakai tudung berpandu kepada hawa nafsu dan kesukaan mereka, ini menjadikan tudung mereka sama sekali tidak menyerupai tudung wanita Islam. (Rujuk Tafsir Ibn Kathir, 3/285).
WANITA JAHILIYYAH TIDAK BERTUDUNG!
Perihal keadaan wanita Jahilyyah disebut sifat mereka di dalam hadith yang diriwayatkan oleh Aby Hurairah dimana Rasulullah SAW bersada:
"Dua golongan penghuni neraka yang tidak aku nampak: (1) manusia yang mengibaskan tali cemeti seperti ekor kerbau pada mereka dan mereka akan memukul manusia yang lain (pemerintah yang zalim); (2) perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang condong (pada kejahatan) dan menarik orang lain condong kepadanya. Kepala mereka akan jadi seperti bonggol unta ‘bukhtun' yang condong kepada suatu arah. Mereka tidak akan masuk Syurga dan mereka tidak akan cium bau Syurga sedangkan bau Syurga itu boleh dihidu daripada jarak-jarak yang tertentu" (Riwayat Muslim, Sohih).
Wanita-wanita JAHILIYAH dikatakan memakai pakaian tetapi masih berbogel kerana mereka memakai baju tetapi tidak menutup aurat kerana baju tersebut adalah nipis (boleh ditembusi pandangan) dan mendedahkan tubuh mereka; seperti banyaknya pakaian wanita hari ini. (Al-Halal Wal Haram Fil Islam, Dr Yusof Al-Qardawi)
‘Bukhtun' di dalam hadith di atas adalah sejenis unta yang mempunyai bonggol yang besar. Rambut wanita menyerupai bonggol unta tersebut apabila diikat dan disanggul di atas kepala.
Semua sabdaan Nabi ini membuktikan perempuan-perempuan Jahiliyah tidak menutup kepala dan rambut mereka. Manakala wanita Kristian dan Yahudi yang didakwa memakai tudung seperti tudung Islam oleh rakan Raja Petra itu, saya kira adalah lebih dibawakan bukti dari kitab Injil atau Taurat.
Selain itu, apakah yang membuatkan anda terlalu pasti bahawa bertudung pakaian sebenar perempuan Kristian di Makkah dan Madinah di waktu itu? Golongan Yahudi pula terlalu sedikit di Madinah untuk diambil kira dan kita juga tidak tahu secara sohih jenis tudung mereka.
Ada segolongan manusia yang cuba menyokong idea mereka dengan membawakan gambar-gambar ‘tudung' Yahudi dan Kristian, yang diambil dari wikipedia dan sumber-sumber yang lain.
Saya katakan, tunjukkanlah pada kami ayat di dalam Injil dan Taurat yang mendefinasikan ‘tudung' Kristian dan Yahudi, yang tanpanya, gambar-gambar yang anda bawakan adalah tidak mencukupi sama sekali, sia-sia dan tidak boleh dirujuk langsung. Sekali lagi, tunjukkan ayat-ayat Injil dan Taurah yang sebenar.
Sekalipun jika anda mampu membawakan perintah-perintah menutup kepala bagi wanita Kritsian dan Yahudi di dalam kitab Injil dan Taurat ( yang hakikatnya sudah dipesong habis oleh paderi sejak zaman Nabi lagi), tidak kiralah apa jenis tudung mereka sekalipun, wanita-wanita Muslim tetap mempunyai tugas untuk dilaksanakan, iaitu memakai tudung mengikut satu garis panduan yang ditetapkan oleh Islam.
Selain itu, jika benar pun ‘tudung' bagi wanita Kristian dan Yahudi adalah seperti tudung wanita Muslim, maka apakah masalahnya jika sama dalam perkara yang baik dan suci? Smaa seperti Islam mendokong keadilan dan demikian juga agama lain.
Kita mesti fahami dan menyedari bahawa agama asal An-Nasara dan Al-Yahudi (sebelum diubah sepertimana sekarang ini) adalah juga agama samawi iaitu suatu ajaran yang diturun oleh Allah melalui Nabi Isa dan Nabi Musa a.s kepada kaum mereka ahli Kitab. Oleh itu, persamaan dalam beberapa aspek adalah normal dan boleh diterima.
KRISTIAN HANYA BERTUDUNG TATKALA SEMBAHYANG
Walaubagaimanapun, realitinya, tunjukkan berapa ramai Kristian dan Yahudi yang memakai ‘tudung' secara terbuka? Anda patut sedar bahawa sifat tudung kristian adalah Berebza DIMANA MEREKA HANYA UNTUK menutup kepalanya hanya setiap kali mereka ingin bersembahyang, sama ada di gereja atau di rumah. Ini bermakna jika dia tidak bersembahyang di rumah, kepalanya akan terdedah di kalangan tetamu lelaki yang tidak ada kaitan keluarga dengannya; atau jika dia bersembahyang di rumah, kepalanya ditutup walau kepada suaminya dan keluarganya sendiri.
Kesimpulannya, jika perempuan Kristian hanya memakai ‘tudung' semasa bersembahyang, maka tiada persamaan yang perlu diambil kira sebagaimana dakwaan rakan Raja Petra. Malah perkataan "untuk dikenali" di dalam ayat tadi juga sebeanrnya telah disalahtafsirkan oleh Raja Petra dan rakan-rakannya.
RAKAN RAJA PETRA MENULIS :
2) "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasaannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain tudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhias yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." Surah An-Nur (24), ayat 31.
Raja Petra's friend Comment : Sekali lagi tiada disebut langsung pasal kepala (ru'usa) di dalam ayat ini atau muka (wujuh/wajh). Sila perhatikan perkataan ‘menarik pakaian luarannya ke atas dada mereka'. Terjemahan bahasa Arabnya adalah seperti berikut:
walyadribna : dan tutuplah
bi khumurihinna : dengan pakaian luarannya
Ala : ke atas
juyoobihinna : dada mereka
Wanita diperintahkan untuk menutup dada mereka. Itu sahaja. Ini sama dengan petikan Surah Al-Ahzab ayat 59 di atas di mana kaum wanita diperintahkan untuk melabuhkan pakaian mereka. Tiada langsung disebut kepala (ru'usa), muka (wujuh) atau rambut.
KOMEN UZAR UNTUK NOMBOR 1 & 2 :
Allah Yang Maha Perkasa telah Berfirman:-
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
Maksudnya: Dan katakan pada wanita-wanita beriman: "Hendaklah mereka melabuhkan kain-kain penutup kepala (tudung) sehingag bahagian dada mereka janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.."
Saudara Raja Pete atau rakan anda, mengapakah kamu atau dia hanya bertumpu sekitar beberapa perkataan di dalam ayat tersebut dan tidak memberikan perhatian kepada yang lainnya.?
FAHAMI ERTI 'KHUMUR'
Raja Petra dan rakannya telah menafsirkan ‘Al-Khumur' secara tidak tepat, ini berpunca dari kaedah terjemahan dan kefahaman yang dibuat secara harfiah (perkataan demi perkataan) , kaedah terjemahan dan pemahaman sedemikian tidak akan dapat membantu anda memahami perkataan tersebut dengan betul.
Jika anda mampu memahami perkataan "al-Khumur' dengan sebenar, ia akan memberikan anda jawapan kepada soalan yang anda sendiri reka dan menjawab andaian-andaian salah yang anda cipta iaitu apabila anda berkata : "Tiada LANGSUNG disebut tentang kepala atau rambut".
Maksud sebenar khumur (tudung) adalah apa sahaja yang digunakan untuk menutup kepala. Manakala ‘juyub' (kata ganda bagi jaibun) adalah bentuk dada yang tidak ditutup dengan kain. Oleh itu, setiap wanita mestilah menutup tidak hanya kepala mereka tetapi juga dada termasuklah leher, telinga dan segala bahagian badan yang boleh membuatkan kaum lelaki menjadi tertarik.
Untuk memahami teks Quran dengan betul, seseorang mestilah menyelami dan mencari penggunaan istilah secara tepat di dalam bahasa Arab. Dia juga harus tahu bagaimana cara istilah atau perkataan itu digunakan di dalam masyarakat Arab kerana Quran diturunkan didalam bahasa Arab kepada masyarakat Arab di waktu itu.
Displinnya adalah mudah sahaja dan ia terpakai untuk semua jenis bahasa di tempat masing-masing. Sebagai contoh jika anda berada di United Kingdom, apabila orang tempatan berkata "It cost the earth" maka secara semulajadi akan difahami ertinya iaitu 'terlalu mahal dan apabila disebut "I hit the roof" beerti sudah marah. Perkataan ‘Motorway' beerti highway dan lain-lain. Tentunya, mereka yang biasa sahaja akan dapat memahami dengan tepat.
Demikian juga penggunaan perkataan tertentu untuk maksud tertentu yang sudah amat difahami oleh orang setempat seperti perkataan ‘rumah' yang termasuk dalam takrifannya adalah tanahnya, dapur dan tandasnya.
Sama juga halnya dengan bahasa daerah di Malaysia, seperti 'nate' bermaskud binatang dan penghinaan dan lain-lain.
Sama seperti kes dalam ayat ini, apabila Allah menggunakan kalimah "khumur", ia sudah difahami oleh Nabi dan para sahabat setempat ia bermaskud kain yang menutupi kepala. Ia dijelaskan sendiri oleh pakar tafsir di kalangan sahabat iaitu Ibn Abbas r.a.
Justeru, ia sebenarnya tidak termasuk dalam kes takwil perkataan tertentu dalam ayat dan sepertinya. Malah ia termasuk dalam ilmu Usul Fiqh dalam perbincangan Ibaratun Nas, Dalalah an-Nas, Isyaratun Nas dan lain-lain. Sebab itulah ilmu Usul Fiqh wajib dikuasai bagi mereka yang ingin pergi dalam dalam memahami Al-Quran. Tanpanya, anda perlu merujuk ulama yang pakar sama ada dari tafsir-tafsir ulama silam, kontemporari dan sebagainya.
Dari itu, adalah baik untuk mendapat pengetahuan tentang cara hidup masyarakat Arab yang silam (terutamanya pada masa Nabi S.A.W) sebelum seseorang boleh memahami maksud sebenar sesuatu ayat. Bagi memenuhi kehendak ini, merujuk kepada buku-buku tafseer daripada Imam-Imam Tafseer adalah amat penting bagi mengelakkan diri kita dari tersalah-tafsir dan tersalah faham.

Malah sesiapa sahaja yang berminat untuk mendalami Islam dengan serius mereka disarankan untuk menziarahi negara-negara Arab untuk merasakan suasana dan membiasakan diri dengan penggunaan perkataan-perkataan tertentu dalam perbualan masyarakat Arab dewasa ini. Ini sudah tentu dapat membantu lagi dalam memahami bahasa Arab di dalam Quran.
Bila Allah SWT menyebut "Khumurihinna", apa yang mesti kita fahami pertamanya,
Apakah yang dimaksudkan dengan "khumur"?.
Jawapannya ialah tudung yang menutupi kepala, rambut, telinga dan sebagainya. Apabila seseorang menyebut "khumur" di depan seseorang lain yang arif tentang bahasa Arab, apakah yang dia akan faham? Sudah tentulah, tudung juga. Fakta ini telah banyak dibahaskan oleh Ulama Islam yang hebat seperti Imam At-Tabarii (wafat 301Hijriah) di dalam tafseernya yang terkenal, Jami al-Bayan dan juga Imam Ibn Katheer (Tafseer At-Tabari, 18/120; Tafsir Al-Quran Al-‘Azim, 3/285)
SATU LAGI DALIL PERLU BERTUDUNG SEMPURNA
Selain dari khumur iaitu kain tudung yang menutup kepala wanita, dan juyub yang menutup leher dan dada kaum wanita, ayat tersebut juga menekankan satu lagi aspek yang secara putus termasuk rambut, kepala dan leher iaitu firman Allah SWT:
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
Maksud: "dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.."
Adakah anda faham apakah yang dimaksudkan dengan "perhiasannya" di dalam ayat ini?
Menurut Syeikh Dr Yusof Al-Qardawi, perhiasan yang dimaksudkan di atas merujuk kepada apa sahaja yang dipakai untuk mencantikkan diri seseorang; sama ada yang diKurniakan Allah seperti wajah, rambut dan bentuk tubuh; atau kecantikan yang dibuat manusia seperti baju, barang kemas, make-up dan lain-lain.
Di dalam ayat di atas, Allah Memerintahkan wanita untuk menyembunyikan perhiasan diri mereka tanpa pengecualian. Walaubagaimanapun, pengecualian hanyalah pada "yang (biasa) nampak daripadanya". Para Ulama mempunyai perselisihan pendapat tentang apakah maksudnya dan batas-batas "perhiasan, kecuali yang (biasa) nampak" tetapi kesemuanya bersetuju bahawa tiada pengecualian untuk rambut dan kepala.
Ini adalah berdasarkan hadith berikut:-
Saidatina Aisyah R.A. meriwayatkan bahawa saudara perempuannya Asma' binti Abu Bakar masuk ke rumah Nabi S.A.W memakai pakaian yang nipis dan jarang sehinggakan menampakkan bentuk tubuhnya. Nabi S.A.W lalu memalingkan muka Baginda daripada Asma' dan berkata:
"Wahai Asma'! Sesungguhnya apabila seseorang wanita telah mencapai umur baligh, dia tidak boleh mendedahkan badannya kecuali ini dan ini - sambil menunjukkan muka dan kedua tapak tangan (kedua-dua tangan)." (Riwayat Abu Daud)
Walaupun ada perbincangan tentang perawi hadith ini, ianya dikuatkan dengan banyak lagi hadith yang membenarkan mendedahkan muka dan tangan jika ianya tidak membawa mudharat (fitnah). (Al-Halal Wal Haram Fil Islam)
Hadith ini juga menyokong pendapat bahawa kepala dan rambut wanita adalah ‘aurat dan mesti ditutup oleh wanita Muslim, kecuali muka dan tapak tangan atau tangan yang boleh dilihat oleh masyarakat umum.
Memang benar, terdapat perbincangan tentang apakah yang dimaksudkan dengan "perhiasan yang (biasa) nampak daripadanya" iaitu bahagian yang dibolehkan terdedah sebagaimana yang dinyatakan di dalam AL-Quran tadi. Namun, sepakat ulama 4 mazhab dan Ijma' ia BUKANLAH rambut, leher, telinga dan kepala.
Ibnu Abbas R.A., salah seorang sahabat terulung Nabi S.A.W. menafsirkan "perhiasan yang (biasa) nampak daripadanya" adalah celak mata dan cincin. Anas Bin Malik R.A juga sependapat dengan beliau.
Oleh itu, bahagian badan yang mempunyai celak mata dan di mana cincin dipakai (iaitu muka dan tangan) adalah dikira sebagai "yang (biasa) nampak". Ini juga merupakan pendapat Tabi'in seperti Said bin Jubair, ‘Atha', Auza'i dan lain-lain.
Bagaimanapun, Ummul Mukminin Aisyah R.A., Qatadah dan beberapa yang lain berpendapat gelang sebagai "yang (biasa) nampak". Oleh itu, pergelangan tangan (di mana gelang dipakai) juga dikira sebagai "yang (biasa) nampak" jika ianya tidak menimbulkan fitnah. Berkenaan batas pergelangan tangan ke siku, ianya masih dibincangkan di kalangan Ulama; dari itu adalah lebih baik untuk menutupi bahagian antara pergelangan tangan dan siku.
RAKAN RAJA PETRA menyatakan:
3) Untuk menterjemah Quran, kita perlu pergi kepada ahlinya. Dalam keadaan apa ayat itu diturunkan, dll. Tapi bukan semua Ulama tahu perkara ini.
Komen: Kita TIDAK menterjemah Quran. Boleh saya cadangkan suatu yang lebih mudah? Kenapa tidak hanya membacanya? Jika kita baca Quran dalam bahasa Arab dan kemudian melihat terjemahannya baik-baik, kita akan dapat memahaminya. Anda TAK PERLU TAHU bahasa Arab pun. Contohnya, perkataan arab untuk KEPALA, tidak pernah disebut di dalam mana-mana ayat di atas. Begitu juga dengan muka dan rambut. Jadi bagaimana penterjemah memasukkan kepala, muka dan rambut? Seseorang mesti terangkan perkara ini.
KOMEN UZAR
Saya telah menjawab kenyataan salah ini dan tidak perlu lagi disentuh perkara ini.
Apakah anda fikir Allah hanya akan menggunakan ru'asa untuk memberi erti kepala dan sya'run kepada rambut? Anda benar-benar keliru Encik Raja Pet dan rakan. Apabila Allah SWT melarang kita walau berkata ‘Ah' kepada kedua orang tua kita sebagaimana yag disebut di dalam surah Luqman. Jadi adakah boleh kita menyebut ‘Uh' dan bodoh dan sebagainya kepada kedua orang tua kita hanya kerana ianya tidak disebut dalam Quran dengan jelas?
Sebenarnya, apabila Allah melarang perkataan ‘Ah' kepada ibubapa, ini beerti Allah swt juga melarang segala macam ucapan yang mempunyai kesan buruk yang sama, malah bukan hanya perkataan-perkataan keji sahaja, tetapi juga perangai dan kelakuan yang tidak baik terhadap kedua ibubapa. Di dalam ilmu Usul Fiqh ia dipanggil Qiyas al-Awla atau boleh juga dikategorikan sebagai ‘umum al-lafz' yang membawa semua perkataan di bawah maksud yang sama.
Jadi, kepala dan rambut wanita termasuk di dalam perkataan "al-khumur" di dalam ayat tersebut. Semudah itu.
Tentang bahagian akhir artikel Raja Petra, sebahagian hadith telah disalah rujuk jadi saya tidak perlu memberi respon padanya.
MITOS 'DON'T JUDGE A BOOK BY ITS COVER'
Ungkapan ini kerap saya dengari, saya yakin anda juga mungkin kerap mendengarnya. Kata-kata dari wanita yang tidak menutup aurat yang sering mendakwa bahawa hatinya baik dan suci walaupun ia berpakaian seksi serta mendedahkan aurat.
"Orang wanita bertudung pun banyak yang jahat hari ini, berzina, khalwat dan macam-macam lagi" Katanya memberi buah fikirannya.
"Malah, kami juga baik, kami tak kacau orang, tak mengumpat dan buat benda-benda tak elok" tambah wanita ini lagi.
Benarkah hujjah mereka?. Benarkah penampilan luaran tidak terpakai di dalam Islam ?. Ada juga yang sudah semakin ‘advance' hujahnya lantas berhujjah dengan sebuah maksud hadith Nabi yang sohih iaitu :
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh, rupa luaran dan harta kamu, tetapi melihat kepada hati dan amalan kamu" (Riwayat Muslim)
Simpati bercampur kesal saya mendengar bagaimana terdapat orang yang sewenangnya berhujjah dengan hadith untuk menyokong nafsunya. Hanya digunakan Islam dalam hal yang selari dengan kehendaknya sahaja.
"Seorang pekerja yang dijumpai oleh majikannya sedang bermain ‘game' semasa waktu kerjanya sedangkan dokumen yang dipinta si boss masih tidak disiapkan, lalu si majikan berkata: "Macam mana kamu nak cemerlang dalam kerja kalau begini sikap kamu"
Lalu jawab si pekerja : " Saya luaran je nampak main ‘game' boss, tapi hati saya ikhlas dan saya kerja dengan cemerlang"
Adakah anda rasa si boss boleh menerima cakap pekerjanya itu ?. Adakah Allah SWT boleh mengganggap hati seseorang itu suci dan baik dengan melanggar perintahNya ?
Hakikatnya, sesuatu untuk baik dan suci mestilah ditentukan mengikut neraca Allah dan RasulNya, bukannya neraca pemikiran kita semata-mata. Jika merujuk kepada neraca Islam, Nabi SAW pernah bersabda ertinya :
"Ketahuilah, bahawa di dalam diri anak Adam itu ada seketul daging, yang bila ianya baik maka baik seseorang itu, dan apabila buruk, buruklah amalan seseorang itu, ketahuilah, ia adalah hati" (Riwayat Muslim)
Berdasarkan hadith ini, menurut neraca Islam kebaikan hati seseorang boleh dilihat di peringkat pertamanya dari tindak tanduknya. Ertinya, bila tindakannya sentiasa menyalahi kehendak dan hukum yang diletakkan Islam, ia adalah tanda kekotoran hatinya. Jika tindakan luarannya pula bertepatan dengan kehendak Islam, maka adalah harus ianya dianggap baik pada peringkat pertama iaitu neraca luaran orang ramai, adapun baik di peringkat kedua adalah samada hatinya bertujuan kerana Allah ata selainnya seperti sekadar menunjuk-nunjuk sahaja.
Justeru, 'we can judge a book by its cover in certain cases' iaitu apabila perkara asas Islam dilanggar, maka sudah tentu ‘that cover is reflecting what's inside the heart of a person'.
Menghukum berdasarkan yang zahir ini bertepatan dengan hadith :
إنما أنا بشر , وإنكم تختصمون إلىّ , ولعلّ بعضكم أن يكون ألحن بحجته من بعض , فأقضي بنحو ما أسمع , فمن قضيت له من حق أخيه شيئاَ فلا يأخذه , فإنما أقطع له قطعة من النار
Ertinya : Sesungguhnya aku hanya manusia, dan kamu sentiasa membawa kes pertikaian untuk di selesaikan olehku, dan mungkin sebahagian kami lebih cekap berhujjah dari sebahagian lainnya, maka aku telah memutuskan hukuman berdasarkan apa yang kudengari sahaja. Barangsiapa yang telah ku jatuhi hukuman dan hukuman itu mengambil hak yang lain (akibat kurang cekap pihak yang benar dalam berhujjah), maka janganlah kamu mengambilnya, sesungguhnya ia bakal menjadi sepotong api neraka" (Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan lain-lain ; Rujuk Naylul Awtar, 8/632, no 3920 )
Hadith ini dengan jelas menunjukkan seorang hakim dalam Islam akan membuat hukum berdasarkan info dan bukti zahir yang diberikan. Demikian juga dalam kes penutupan aurat, tanpa menutupnya adalah tanda keingkaran hati terhadap arahan Allah. Mana mungkin hati begini boleh dianggap baik oleh Islam.
Kaum wanita perlu menyedari bahawa dengan pembukaan auratnya, setiap lelaki yang melihatnya akan memperoleh dosa setiap kali ia memandang. Tetapi yang beratnya adalah si wanita bukan mendaat satu dosa bagi kesalahan itu, tetapi juga meraih setiap dosa semua lelaki yang memandangnya. Bayangkanlah berapa banyak dosa yang diperolehi hanya dengan pembukaan aurat di satu hari. Ia berdasarkan sabda Nabi SAW
من سن في الإسلام سنة سيئة فعليه وزرها ووزر من عمل بها من غير أن ينقص شيئاً
Ertinya : Sesiapa yang mempelopori sesuatu yang buruk, maka ke atasnya dosa dan dosa setiap orang yang membuatnya tanpa sedikit kurang pun dosanya.." ( Riwayat Ahmad dan lain-lain : Sohih )
Termasuklah dalam erti mempelopori, apabila seseorang itu mempelopori pembukaan auratnya di hari itu, yang menyebabkan lelaki melihatnya mendapat dosa. Pastinya, si wanita itu juga mendapat dosa tanpa kurang bagi setiap mata yang memandang. Adakah hati orang sebegini boleh dikira baik ? setelah gunungan dosa mengaratkan hatinya ?.
Sesungguhnya Allah itu maha adil dan maha pengasih. Segeralah mendapatkan kasih sayang Allah dengan mentaatinya. Bagi yang berdegil, tiada kata yang dapat diberikan kecuali ; Yakinilah bahawa Allah itu benar, RasulNya juga benar, Syurga dan Neraka juga benar. Jika mempercayainya maka mengapa tindakan masih seolah meraguinya. ?

Kesimpulan dari saya : Kita janganlah memperkatakan sesuatu yang bukan bidang kita kerana ianya mungkin menyebabkan salah faham. Seeloknya rujuklah kepada yang pakar agar ilmu yang disebarkan menjadi bermanafaat . Dan sebagai orang berilmu , hendaklah kita mendatang hujjah seperti yang dibuat oleh ust zaharudin untuk menolak pendapat yang menyeleweng dari Islam . Janganlah kita gunakan kuasa hukum kerana ianya menampakkan kelemahan Islam dan ruang dakwah kita menjadi sempit.